Pertamina Gelar Simulasi Operasi Keadaan Darurat di Dermaga FT Pangkal Balam
PANGKALPINANG, bengkuluekspress.com - Pertamina Patra Niaga Region Sumbagsel melalui Fuel Terminal (FT) Pangkal Balam Kep. Bangka Belitung melakukan Simulasi Operasi Keadaan Darurat Level 0 dengan skenario tumpahan BBM dan kebakaran di Area Dermaga Fuel Terminal Pangkal Balam disertai pencurian. Simulasi Keadaan Darurat Level 0 adalah kondisi darurat yang bisa ditanggulangi saat di lokasi, Jumat(17/9). Pjs. Area Manager Communication, Relation & CSR Sumbagsel, Agustina Mandayati mengatakan, simulasi keadaan darurat sangatlah penting guna meningkatkan kehandalan sumber daya, sistem dan fasilitas penanggulangan keadaan darurat di suatu lokasi ketika menghadapi kondisi yang sebenarnya. \"Pada pelaksanaan simulasi Penanggulangan Keadaan Darurat di masa Covid-19 ini, Pertamina Patra Niaga telah membuat mekanisme yang efektif dan tentunya sangat memperhatikan penerapan protokol kesehatan yang ketat,\" katanya. Ia menerangkan, skenario simulasi kejadian bermula dari adanya laporan kejadian terdapat salah satu selang penerimaan di jalur darat pecah dan mengakibatkan tumpahan di daerah jetty dan perairan sekitar dermaga. Pada saat proses penanggulangan tumpahan, terjadi percikan api yg berasal dari gesekan besi di sekitar tumpahan tersebut. Petugas Security yang sedang patroli melihat terjadinya luberan BBM di area dermaga dan langsung melaporkan pada petugas RS. Terkait tumpahan tersebut, menurut laporan Port Spv Pangkal Balam sudah menyebar ke perairan sekitar dermaga. Menurut penilaian tersebut, FT Manager Pangkal Balam, Rizky Kurniawan mendeklarasikan Keadaan Darurat Level 0 tumpahan BBM dan mengaktifkan Puskodal dan Organisasi Keadaan Darurat. Penanggulangan dilakukan oleh Tim Penanggulangan Tumpahan BBM oleh On Scenne Commander (OSC) tumpahan BBM dengan cara mengisolasi BBM yang tumpah dengan menggunakan Oil Boom yang dikonfigurasikan sehingga tumpahan BBM yang sudah ke perairan tidak menyebar lebih jauh. Tumpahan BBM jenis Pertamax di-isolasi dan dilakukan penyemprotan Oil Dispersant untuk mengurai BBM. BBM Pertamax yang dapat dievakuasi sebanyak 400 liter dimasukan kedalam 2 drum ukuran 200 liter. Pada saat proses penanggulangan tumpahan tersebut selesai oleh Tim Maintenance & Technical Support, saat sedang membuka baut selang penerimaan, tangan dari petugas tersebut licin sehingga membuat kunci terlepas membentur besi dari flange dan menimbulkan gesekan panas. Disaat yang sama Petugas Penanggulangan yang lain sedang memindahkan selang yang rusak tersebut dengan manual crane namun masih terdapat sisa yang cukup banyak didalam hose tersebut sehingga tumpah di area tersebut melewati celah pada sedang dan BBM tersebut terbakar seketika dan melukai 2 orang Tim Maintenance atas nama Fernando Faisal dan Henri. Penanggulangan dilakukan oleh Fire Brigade dipimpin oleh On Scene Commander Penanggulangan Kebakaran. Dengan personil dibagi kedalam 4 tim yaitu Nozzle 1 dan 2 serta Foam 1 dan 2 dengan masing-masim tim berjumlah 4 orang. Fire Brigade memakai konfigurasi hydrant nomor 1 dan 12 juga memakai Fix Foam Monitor di area dermaga. Pada saat penanggulangan terdapat 2 orang dari Fire Brigade yang pingsan atas nama Soni dan Budi akibat kelelahan sehingga dilakukan evakuasi korban dam diberikan penanganan pertama oleh tim medis. Pada saat proses pemadaman berlangsung, terdapat 2 oknum atas nama Ade dan Rian yang memanfaatkan kondisi tersebut untuk melakukan pencurian dengan cara menaiki pagar pembatas dekat tempat penyimpanan sementara limbah B3 dan mengambil bekas besi yang berada di Scrap Yard, dilakukan penangkapan oleh Tim Sekuriti dan Tim Komunikasi menghubungi Polsek Tamansari guna proses lebih lanjut. Proses pemadaman selesai dan telah dilakukan pemeriksaan 360, sudah tidak lagi ditemukan adanya titik api. FT Manager Pangkal Balam mendeklarasikan Organisasi Keadaan Darurat resmi selesai dan dilakukan pencatatan sarfas yang mengalami kerusakan. (HBN)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: