Rejang Lebong Tanpa Vaksinasi HPR

Rejang Lebong Tanpa Vaksinasi HPR

  CURUP,bengkuluekspress.com - Selain mendapat ancaman dari virus Covid-19 yang saat ini tengah melanda dunia, masyarakat Rejang Lebong juga dihadapkan pada masalah virus lain yang tak kalah berbahayanya, yaitu virus rabies. Saat ini virus rabies mengancam masyarakat Rejang Lebong, karena sudah satu tahun terakhir Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Rejang Lebong tidak melaksanakan kegiatan vaksinasi massal rabies terhadap Hewan Penular Rabies (HPR) di Kabupaten Rejang Lebong. \"Sudah setahun lebih kita tidak melaksanakan vaksinasi HPR, karena ketersediaan vaksin HPR untuk vaksinasi massal tidak ada,\" ungkap Kepala UPTD Puskeswan Curup, drh Firi Asdianto saat dikonfirmasi BE, Minggu (5/9). Padahal menurut Firi, melihat dari jadwal yang ada saat ini sudah seharusnya pemberian vaksin boster untuk HPR yang sebelumnya telah menerima vaksinasi. Karena untuk mencegah penularan rabies khususnya dari hewan ke manusia setidaknya dalam satu tahunnya HPR harus menerima sekali vaksin boster. Pihaknya tidak bisa melaksanakan kegiatan vaksinasi HPR, karena stok vaksin HPR di Puskeswan Curup sangat menipis dan hanya cukup untuk pelayanan di Puskeswan. Menipisnya stok vaksin HPR di Puskeswan Curup setelah sejak tahun 2020 lalu, pihaknya tidak menerima pasokan vaksin lagi baik yang berasal dari APBD Provinsi Bengkulu maupun dari APBN yang biasanya rutin memasok vaksin HPR untuk Kabupaten Rejang Lebong. \"Terakhir kita menerima vaksin HPR dari APBN diawal tahun 2020 lalu sebanyak 7.500 dosis, setelah itu sampai sekarang kita tidak pernah menerima lagi,\" aku Firi. Sementara itu, sambungnya, untuk vaksin HPR yang pengadaan dari APBD Kabupaten Rejang Lebong setiap tahun memang ada, meskipun jumlahnya tidak sesignifikan dari pasokan dari APBN dan ABPD Provinsi Bengkulu. Khusus untuk tahun 2021 ini, anggaran untuk pengadaan vaksin HPR di APBD Kabupaten Rejang Lebong sekitar 3 ribu dosis. Namun ia untuk pengadaannya belum bisa dilakukan sembari menunggu pergeseran anggaran terlebih dahulu. \"Namun sebelum kita memberikan pelayanan, kita sampai kepada pemilik HPR bahwa untuk vaksinasi kita laksanakan dengan swadaya karena stok untuk vaksin HPR gratis kita kosong,\" paparnya. Keberadaan vaksinasi HPR di Kabupaten Rejang Lebong, terangnya, sangat diperlukan, karena untuk mencegah penularan rabies ke manusia yang dalam beberapa tahun terakhir tidak ditemukan lagi di Kabupaten Rejang Lebong. Selain itu, jumlah populasi HPR yang terdiri atas anjing, kucing dan kera di Kabupaten Rejang Lebong yang sangat tinggi yaitu bisa lebih dari 40 ribu ekor.(251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: