Pengrajin Gula Aren di RL Harapkan Sertifikat Organik
CURUP,bengkuluekspress.com- Para pengrajin gula aren di Kabupaten Rejang Lebong mengharapkan bantuan pemerintah untuk melakukan sertifikasi organik terhadap olahan gula arena mereka. Hal tersebut untuk memastikan bahwa gula aren dan turunannya yang mereka produksi benar-benar organik. \"Saat ini yang kami harapkan bantuan dari pemerintah adalah sertifikat organik dari olahan gula aren yang kami lakukan,\" terang ketua Kelompok Sari Aren Desa Air Meles Atas Kecamatan Selupu Rejang, Suparman saat dikonfirmasi Minggu (29/8). Dijelaskan Suparman, sertifikat organik untuk tanaman aren dan olahannya sangat penting, terlebih lagi menurutnya saat ini hal-hal yang bersifat organik mulai banyak diminati masyarakat. Selain itu, keberadaan sertifikat organik, menurutnya bisa membuka peluang pasar yang lebih luas, bahkan menurutnya bila nanti para pengrajin gula aren di Rejang Lebong mampu maka mereka bisa ekspore gula aren. Karena salah satu syarat untuk ekspore sendiri adalah sertifikat organik. \"Sebenarnya, produk gula aren kita sudah organik, namun itu perlu pembuktian salah satunya dengan sertfikat organik tadi,\" paparnya. Dengan pentingnya sertifikat organik tersebut, ia berharap pemerintah daerah baik Kabupaten Rejang Lebong maupun Pemerintah Provinsi Bengkulu bisa membantu mereka untuk mendapatkan sertifikat organik itu sendiri. Disisi lain, untuk produksi gula aren sendiri, menurut Suparman saat ini masih stabil dimana untuk daerah Air Meles Atas sendiri dalam seharinya bisa mencapai 5 ton dari puluhan pengrajin gula aren di daerah tersebut. \"Kalau untuk produksi saat ini masih stabil, produksi gula arena kita masih seperti biasa,\" tambahnya. Meskipun produksi masih stabil, namun saat ini yang mengalami penurunan justru pada harga ditingkat perajin atau petani. Dimana menurut Suparman saat ini harga gula merah ditingkat pengrajin berkisar antara Rp 14 ribu sampai 15 ribu per Kg. Harga gula aren sendiri memang selalu berubah-berubah. Biasanya akan mengalami kenaikan saat menjelang Bulan Ramadhan. \"Kalau saat ini harga masih turun, karena memang harga gula aren ditingkat petani fluktuatif, biasanya akan naik saat menjelang puasa nanti,\" demikian Suparman.(251)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: