Butuh Tambahan Oksigen, Antisipasi Lonjakan Kasus Covid

Butuh Tambahan Oksigen, Antisipasi Lonjakan Kasus Covid

BENGKULU, BE - Penambahan kasus positif Covid-19 di Bengkulu terus terjadi. Untuk mengantisipasi lonjakan kasus yang berpotensi mempengaruhi keterisian kamar isolasi di Rumah Sakit M Yunus, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu mengajukan bantuan tabung oksigen ke pemerintah pusat dan juga Kementerian Kesehatan agar penambahan tempat tidur bisa segera ditambah. Kepala Dinkes Provinsi dan sekaligus pelaksana tugas (Plt) Direktur RSMY, Herwan Antoni mengatakan oksigen sekarang ini sangat dibutuhkan pasien Covid-19. Ini pun berdasarkan dri peningkatan keterisian dari tempat tidur bagi pasien Covid-19 yakni sebanyak 98 tempat tidur. “Artinya ini kebutuhan oksigen tersebut betul-betul harus ditingkatkan. Dengan kapasitas sekarang ini pun kebutuhan oksigen itu sangat kurang,” ucapnya, kemarin (8/8). Ditambahkanya, oleh karena itu, pihaknya sudah minta langsung ke Kementerian Kesehatan RI terkait bantuan tabung oksigen itu. Karena tabungan oksigen sekarang terbatas. Ketika ada oksigen liquid masuk cadangan tabung oksigen hanya 80 saja. “Kalau kita bisa mempunyai 300 tabung oksigen, setidaknya kita bisa bertahan hingga beberapa hari atau lebih lama di bandingkan dengan yang sekarang ini,\" tambahnya. Untuk jangka pendek ini, lanjut Herwan, solusi dari Pemprov Bengkulu salah satunya yakni memperbaiki peralatan yang rusak. \"Kita memperbaiki dulu alat oksigen kosentrator dengan kapasitas 100 liter per menit, dan itu nanti akan difokuskan di IGD, karena pasien kita di RS M Yunus ini masuk di IGD dan disitu jumlahnya sudah cukup banyak,” paparnya. Ia juga mengatakan, kondisi oksigen saat ini masih bisa terpenuhi dengan menggunakan oksigen sentral yang ada, tetapi ini belum cukup. Sudah banyak upaya yang pihaknya lakukan melalui Pemprov dan yang lainnya, agar Provinsi Bengkulu mendapatkan suplai oksigen, baik dari Palembang maupun juga dari perusahaan yang ada di Kota Bengkulu. “Kita juga sudah meminta ke Kemenkes RI untuk bisa mengalokasikan oksigen kosentrator yang bisa dibawa-bawa dan dipindah-pindahkan,” pungkasnya. (529)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: