Tembakau Paling Tinggi Sumbang Inflasi di Kota Bengkulu

Tembakau Paling Tinggi Sumbang Inflasi di Kota Bengkulu

  BENGKULU, Bengkuluekspress.com - Pada bulan Januari 2021, Kota Bengkulu mengalami Inflasi sebesar 0,39 persen. Hal itu dikatakan kepala BPS perwakilan Bengkulu Win Rizal, saat rilis berita resmi, Senin (1/2). \"Inflasi Kota Bengkulu bulan Januari 2021 terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya beberapa indeks harga kelompok pengeluaran,\" kata Win Rizal, Senin (1/2). Rizal mengatakan, kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,83 persen. Lalu diikuti kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,65 persen,kelompok kesehatan sebesar 0,52 persen, kelompok transportasi sebesar 0,41 persen. Kemudian, lanjut Rizal, penyumbang inflasi lainnya kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,26 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,23 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,09 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,05 persen dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,03 persen. \"Sementara kelompok pengeluaran yang stabil adalah kelompok pakaian dan alas kaki dan kelompok pendidikan,\" ungkapnya. Rizal menjelaskan, dengan inflasi sebesar 0,39 persen pada Januari 2021 ini, maka besarnya inflasi tahun kalender (laju inflasi) sebesar 0,39 persen, dan inflasi tahunan (year on year) tercatat sebesar 1,14 persen. \"Angka ini lebih tinggi dibanding kondisi Januari 2020 yang mengalami inflasi sebesar 0,14 persen namun lebih rendah dari bulan Januari 2019 sebesar 0,88 persen,\"ujarnya. Ia menambahkan, berdasarkan pemantauan Badan Pusat Statistik di 90 kota di Indonesia, 75 kota mengalami inflasi dan 15 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Mamuju sebesar 1,43 persen dan inflasi terendah di Balikpapan dan Ambon sebesar 0,02 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Bau-bau sebesar 0,92 persen dan terendah terjadi di Pontianak sebesar 0,01 persen. (HBN)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: