Pertamina Bersinergi dengan HI Bengkulu

Pertamina Bersinergi dengan HI Bengkulu

Adakan Pemberdayaan Pengolahan Limbah Ikan

  BENGKULU, BE -  Sejak 19 Juli 2020 hingga Desember mendatang. CSR Pertamina Fuel Terminal Pulai Baai, Bengkulu, bersinergi dengan Human Initiative (HI) Bengkulu. Kedua lembaga ini mengadakan program pemberdayaan pengolahan limbah ikan menjadi pakan ikan (pelet). Kegiatan pemberdayaan ini dilaksanakan di Kampung Bahari, Kelurahan Sumber Jaya RT 14 RW 03, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu. Diikuti kelompok Wanita yang mayortias -ibu rumah tangga di wilayah tersebut. Ketua Kelompok Pemberdayaan Siti Manda Sari kepada BE saat dijumpai di lokasi pemberdayaan Jumat (13/11) menuturkan, program pemberdayaan ini sangat memberikan manfaat bagi ibu-ibu khususnya yang tergabung dalam kelompok pemberdayaan. “Kita lebih produktif dalam memanfaatkan waktu. Selain itu, mengurangi pencemaran akibat limbah ikan yang menumpuk disekitar permukiman, serta menambah penghasilan kita dengan menjual produk pelet yang kita buat.” jelas Siti. Salah satu hal yang melatarbelakangi diadakannya program pemberdayaan ini, adanya pandemic covid-19, yang membuat sebagian orang kehilangan pekerjaannya dan membuat perekonomian masyarakat menurun. Dengan keadaan seperti ini masyarakat dituntut memiliki skill lebih, agar dapat membuka lapangan pekerjaan baru. Dengan menghasilkan suatu produk yang bahan bakunya berasal dari limbah, yang dapat diolah. Melihat hal tersebut Human Initiative bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero) Fuel Terminal Pulai Baai Bengkulu, mengadakan kegiatan pelatihan pembuatan palet dari limbah ikan. Tujuan program ini untuk membantu masyarakat agar memiliki kemampuan keterampilan, yang bisa dijadikan peluang khususnya dibidang usaha kecil. Dengan begitu bisa membantu meningkatan ekonomi masyarakat dan mengurangi angka kemiskinan. Kegiatan pemberdayaan masyarkat ini dilaksanakan dengan berbagai aktivitas seperti rembug warga pelatihan awal pengolahan limbah ikan, pelatihan manajemen keuangan, pelatihan manajemen pemasaran, serta proses produksi hingga menjadi produk pelet yang siap dipasarkan. Setiap aktivitas yang dilaksanakan diagendakan secara bertahap dan sesuai dengan kebutuhan serta prosedur yang ada. “Dari awal program ini dilaksanakan, kami sangat antusias apalagi pelatihan yang dilaksanakan beberapa kali membuat kami semakin banyak ilmu terkait bagaimana cara mengelolah limbah ikan dan menjadikannya produk pelet, mengatur keuangan, bagaimana cara menjual produk yang baik, dan lainnya, tambah Siti yang kini berusia 35 tahun. Manajer PT Pertamina (Persero) Fuel Terminal Pulau Baai, Saibani menyampaikan terima kasih kepada Human Initiative Bengkulu, pemerintahan kelurahan Sumber Jaya, dan Ibu-ibu yang terlibat dalam kegiatan program pemberdayaan pengolahan limbah ikan tersebut. “Kesuksesan program pemberdayaan dan kegiatan yang terlaksana hampir empat bulan ini berkat kerja sama yang baik dari pihak yang terlibat. Program pemberdayaan ini bantuan dari CSR PT. Pertamina (Persero) Fuel Terminal Pulau Baai yang memang memilih Kampung Bahari, Kelurahan Sumber Jaya. Sebagai sasaran program tentunya dengan harapan program ini benar-benar bermanfaat bagi peserta khususnya ibu-ibu yang menjadi anggota dalam pemberdayaan ini. Selain mengurangi limbah yang merusak lingkungan. \'\'Harapan kita juga produktivitas masyarakat disini juga meningkat dan mampu meningkatkan kesejahteraan penerima bantuan CSR ini” kata Saibani. Human Initiative Bengkulu yang langsung diwakili Kepala Cabang Rahmad Sopian memberikan apresiasi pada PT Pertamina (Persero) Fuel Terminal Pulau Baai. Telah berkolaborasi dalam menjalankan program pemberdayaan masyarakat di Kelurahan Sumber Jaya. Empat bulan bukanlah waktu yang singkat, ditengah Covid-19 yang belum usai. Human Initiative tetap berkomitmen untuk membantu masyarakat melalui program pemberdayaan ini. Dengan melakukan sinergi bersama PT Pertamina (Persero) Fuel Terminal Pulau Baai dan terus menjalin komunikasi dan koordinasi yang baik sehingga pelaksanaan program pemberdayaan ini terbilang cukup sukses. Ditambah lagi semangat ibu-ibu dalam kelompok pemberdayaan yang tinggi dan sangat antusias memberikan harapan baru bagi peningkatan kesejahteraan dan penghasilan peserta program. Meski nanti masa pendampingan berakhir pada Desember 2020. \'\'Semoga ibu-ibu di sini semakin mandiri dalam mengelolah usaha pembuatan pelet atau pakan ikan nantinya,” ucap Kepala Cabang HI Bengkulu Rahmat Sopian. Berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan atau yang akan dilaksanakan tetap menerapkan protokol kesehatan sesusai dengan arahan pemerintah, seperti penerapan rutin cuci tangan, menggunakan masker dalam setiap kegiatan dan saling menjaga jarak demi kesuksesan dan keberlanjutan program pemberdayaan ini. (Rls HI)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: