Masuk TWA, Pengerjaan Pelapis Tebing Kota Donok Dialihkan

Masuk TWA, Pengerjaan Pelapis Tebing Kota Donok Dialihkan

LEBONG, bengkuluekspress.com – Masuk dalam kawasan Taman Wisata Alam (TWA), pekerjaan pelapis tebing yang berada di kawasan Desa Kota Donok Kecamatan Lebong Selatan dan telah selesai penandatangan kontrak namun pelaksanaan di tahun 2021 mendatang, terancam dibatalkan.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perhubungan (DInas PUPR-Hub) Kabupaten Lebong, Joni Prawinata SE MSi melalui Kepala Bidang Bina Marga (Kabid BM), Haris Santoso ST mengatakan bahwa memang ada 4 paket yang telah selesai tandatangan kontrak ditahun 2020 ini namun pengerjaannya harus diundur di tahun 2021 mendatang karena tersandung anggaran yang dialihkan untuk penanggulangan wabah Covid-19.

“Ada 3 jembatan dan 1 pembangunan pelapis tebing,” sampainya, Kamis (29/10).

Terkhusus untuk pembangunan pelapis tebing yang nilai pagu sebesar Rp 600 juta dan terkontrak sebesar Rp 580 juta, memang pengerjaannya di ruas jalan milik Pemerintah Provinsi Bengkulu, akan tetapi karena kawasan tebit di kawasan tersebut sudah sangat membahayakan, maka dianggarkanlah untuk pelaksanaan pembangunan pelapis tebing.

“Setelah kita konsultasi dengan pihak Balai Konservasi Sumbar daya Alam (BKSDA) Bengkulu, ternyata kawasan tersebut masuk TWA,” jelasnya

Untuk itulah, jika pengerjaannya masih akan tetap dilaksanakan maka terlebih dahulu harus membuat Perjanjian Kerja Sama (PKS). Namun yang harus menjalin PKS antara BKSDA Bengkulu dengan pemerintah Provinsi Bengkulu.

“Itu yang dianjurkan oleh pihak BKSDA,” ucapnya

Dengan demikian akan dilihat lagi, apakah pemerintah Provinsi Bengkulu mau untuk melakukan penandatangan PKS atau tidak. Jika nantinya pihak Provinsi tidak mau, maka besar kemungkinan pelaksanaan pembangunan dibatalkan dan nanti akan dialihkan ke tempat lain namun masih dikawasan Desa Kota Donok Kecamatan Lebong Selatan. “Kemungkinan akan kita alihkan, karena masuk kawasan TWA,” ujarnya. (614)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: