Desa Rindu Hati Kenalkan “Glamping”, Bisa untuk Lokasi Bulan Madu

Desa Rindu Hati Kenalkan “Glamping”, Bisa untuk Lokasi Bulan Madu

BENTENG, bengkuluekspress.com - Pemerintah Desa (Pemdes) Rindu Hati, Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) terus menggali potensi wisata alam yang ada di sekitar desa. Sehingga, Desa Rindu Hati dapat menjadi kawasan objek wisata unggulan di Kabupaten Benteng.

Terbaru, Pemdes Rindu Hati membangun pondok penginapan yang dinamai gelamor camping (Glamping) berukuran 3x3 meter. Sebanyak 8 unit Glamping menjadi pilihan menarik untuk tempat berkemah ataupun berbulan madu (honeymoon) bagi pasangan yang baru menikah.

\"Glamping sangat nyaman untuk ditempati. Bisa jadi tempat berkemah ataupun bulan madu. Lokasinya berada di tepi sungai dengan pemandangan alam yang masih asri,\" kata Kades Rindu Hati, Sultan Muklis SH usai acara Pelatihan Homestay yang digelar Dinas Pariwisata (Dispar) Benteng di Desa Rindu Hati, Kamis (8/10).

Dijelaskan Muklis, Pemdes akan menyusun peraturan desa (Perdes) tentang pemanfaatan Glamping satu paket dengan berbagai kegiatan wisata buatan lainnya. Seperti permainan flying fox, joging track dan tubing (permainan menggunakan ban dalam di aliran sungai Rindu Hati).

\"Kami baru bisa mengakomodir pembangunan Glamping dari dana desa (DD) tahun 2020. Ditahun berikutnya, kami akan bangun berbagai jenis wisata bermain sebagai pelengkapnya,\" jelas Sultan.

Sementara itu, Kabid Pengembangan Destinasi Pariwisata Dispar Benteng, Sandarman SSos mengaku, ada dua desa yang menjadi sasaran pelatihan homestay. Yaitu, Desa Rindu Hati dan Desa Panca Mukti Kecamatan Pondok Kelapa.

Pertimbangannya, Desa Rindu Hati memiliki banyak potensi wisata yang menarik. Diantaranya, Bukit Endu setinggi 75 meter yang akan dijadikan sekolah panjat tebing nasional, Air Terjun Tujuh Tingkat, Danau Telaga Putri dan Batu Kapal atau Batu Jung.

Selain itu, ada pula wisata buatan yang telah dibangun oleh Pemdes setempat. Seperti kolam renang, sport center serta kolam renang air deras yang menjadi wadah pengembangan ikan nila.

\"Banyaknya potensi wisata diharapkan dapat menarik minat para wisatawan untuk berkunjung dan menginap. Sehingga, keberadaan objek wisata bisa meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar,\" kata Sandarman. (bakti)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: