APBD Pemprov Hanya Terserap Rp 920,4 M
BENGKULU, bengkuluekspress.com - Realisasi APBD Provinsi Bengkulu tahun ini cukup memprihatinkan. Realisasi anggaran pemprov itu sampai akhir bulan Juni ini baru mencapai Rp 920,4 miliar atau 33,20 persen. Realisasi ini jauh dari target 100 persen dari pagu anggaran pemprov sebesar Rp 2,772 triliun.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu, Drs Hamka Sabri MSi mengatakan, realisasi anggaran yang masih sedikit lantaran anggaran pemprov juga berkurang. Sehingga pembelajaan ditengah wabah covid-19 ini juga sulit dilakukan. \"Bagaimana realisasi kita tinggi, kalau pendapatannya kecil,\" terang Hamka kepada BE (29/6).
Tahun 2020 ini, APBD Provinsi Bengkulu sudah disahkan sebesar Rp 3,3 triliun. Lantaran dana transfer dari pusat tidak masuk dan pendapatan asli daerah (PAD) jauh berkurang, maka pagu yang ada saat ini jauh berkurang hanya sebesar Rp 2,772 triliun. \"Transfer pusat juga berkurang,\" bebernya.
Bahkan atas realisasi anggaran tersebut, Hamka pesimis bisa mencapai 100 persen realisasinya. Hal tersebut tidak hanya terjadi di pemprov Bengkulu, namun di semua pemda kabupaten/kota dan provinsi di Indonesia, juga akan mengalami hal serupa. Hal tersebut dampak dari wabah covid-19, yang saat ini masih terjadi.
\"Untuk mencapai 100 persen, sangat tidak mungkin,\" tambah Hamka.
Bahkan Pemprov Bengkulu hanya menargetkan bisa tercapai sekitar 60 hingga 65 persen, realisasi anggaran yang ada saat ini. Kondisi masa wabah covid-19 ini, sangat berdampak besar atas kinerja pemerintah. \"Bisa sampai 60 hingga 65 persen itu sudah hebat,\" tuturnya.
Disamping itu, atas wabah covid-19 ini, banyak program pemerintah yang tidak bisa terlaksana. Beberapa event juga tidak bisa berjalan, termasuk pembangunan juga anggarannya banyak dialihkan untuk penanganan wabah covid-19. Meski demikian, Hamka menegaskan, akan terus mendorong OPD untuk terus berusaha merealisasikan anggaran yang sudah ada. Sehingga realisasi anggaran bisa tercapai, walupun masih jauh dari target.
\"Mudah-mudahaan wabah covid-19 ini juga segara berlalu. Pemberlakuan new normal, juga bisa berangsur diterapkan,\" tutup Hamka. (151)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: