Es Balok Minim, Nelayan Merugi

Es Balok Minim, Nelayan Merugi

BENGKULU, bengkuluekspress.com - Perwakilan nelayan dan pedagang di kawasan PPI Pulau Baai menggelar hearing dengan Komisi I DPRD Kota Bengkulu, kemarin (3/2). Dalam rapat tersebut diungkapkan bahwa ribuan nelayan merugi karena hasil tangkapan ikan di laut banyak yang busuk, akibat kekurangan produksi es balok.

\"Kita minta segera mungkin penambahan pabrik es balok di Kota Bengkulu. Pada 4 bulan terakhir ini nelayan dan pedagang banyak merugi, bahkan sampai puluhan juta,\" kata Ketua Koperasi Jangkar Mas, Ali Simatupang.

Dijelaskannya, kebutuhan es balok di Kota Bengkulu sekitar 250 ton per bulan, namun dengan pabrik yang ada hanya mampu mencukupi 20-30 persennya saja. Diketahui, hanya ada 3 pabrik es balok di Kota Bengkulu dan 1 pabrik rata-rata memproduksi 800 balok, sedangkan jumlah nelayan mencapai 21 ribu belum lagi ditambah pedagang-pedagang ikan.

Sehingga, sering kekurangan bahkan banyak nelayan dan pedagang yang tidak dapat es balok, sehingga hasil tangkapan laut tidak bisa dijual kembali atau mubazir. Menurut Ali, persoalan ini terus terjadi hampir setiap hari, jika tidak ada solusi dari pemerintah kota maka akan mempengaruhi pendapatan para nelayan.

\"Setidaknya harus ada 6 pabrik es balok sehingga bisa memenuhi kebutuhan kota dan kabupaten lainnya. Dan alhamdulillah respon dari Dinas dan DPRD kota tadi positif dan ingin memperjuangkan pabrik es itu,\" jelas Ali.

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Bengkulu, Syafriandi ST MSi menjelaskan estimasi anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan pabrik es ini sekitar Rp 5 miliar dengan kapasitas 35 ton per hari.

Menurutnya, dengan satu pabrik memang belum bisa memenuhi 100 persen karena membutuhkan biaya yang cukup besar. Oleh sebab itu, selain akan diusulkan dalam APBDP 2020 mendatang, pihaknya juga akan menjemput bantuan dari Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) untuk pembangunan pabrik es di Kota Bengkulu.

Sedangkan untuk lahan pembangunan pabrik ini telah disiapkan di kawasan Pondok Besi tepatnya di kantor DKP itu sendiri, dan pihaknya juga sudah membuat kantor Koperasi Dermaga Kapal Pesisir yang akan mengelola pabrik tersebut.

\"Mudah-mudahan nanti dapat semua, dari Kementerian 1 unit, dan dari APBD 1 unit. Artinya kalau sudah 2 pabrik insya Allah lumayan memenuhi kebutuhan,\" ungkap Syafriandi. Anggota Komisi I DPRD Kota, Iswandi Ruslan SSos mengaku akan memperjuangkan aspirasi para nelayan ini. Sebab es balok merupakan salah satu kebutuhan dasar yang wajib ada bagi nelayan dan pedagang ikan.

\"Dalam waktu dekat kita langsung ke kementerian menyampaikan aspirasi nelayan ini, dan selain itu DPRD kota dan Pemda kota akan menyiapkan anggaran di APBD P 2020, menginggat ini dalam keadaan darurat akibat kelangkaan es balok,\" sampai Iswandi. (805)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: