Pertarungan Empat Kandidat Terkuat

Pertarungan Empat Kandidat Terkuat

BENGKULU, bengkuluekspress.com – Pasangan bakal calon (balon) gubernur dan wakil gubernur dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bengkulu sudah mulai mengerucut. Diprediksi, ada empat pasangan calon gubernur yang akan maju. Diantaranya, Incumbent Rohidin Mersyah, Helmi Hasan yang masih menjabat sebagai Walikota Bengkulu, Ahamad Hijazi Bupati aktif Rejang Lebong dan Bupati aktif Lebong Rosjonsyah.

“Dilihat dari keseriusan, bakal ada empat pasang yang akan bertarung dalam Pilgub,” ujar Pengamat Politik Bengkulu, Dr Mesterjon kepada BE, kemarin (5/1).

Dari empat bakal calon ini, menurut Mesterjon memiliki kekuatan politik dalam mendapatkan perahu untuk syarat mendaftarkan diri ke KPU Provinsi Bengkulu. Dalam jalur parpol, ada tiga pasangan yaitu Rohidin Mersyah, Helmi Hasan dan Rosjonsyah. Sementara Ahmad Hijazi, diprediksi akan menggunakan jalur independen untuk maju dalam Pilgub. “Dari empat balon ini, tidak semua bisa maju jalur parpol. Kemungkinan, justru hanya dua calon. Antara Rohidin Mersyah dan Helmi Hasan,” ungkapnya.

Pertimbangannya, Rohidin Mersyah sendiri memiliki parpol yang dipimpinnya yaitu Partai Golkar dengan memiliki 7 kursi di DPRD. Hanya membutuhkan 2 kursi lagi untuk memenuhi syarat maju Pilgub. Kemudian Halmi Hasan, yang juga memimpin parpol yaitu PAN Provinsi Bengkulu. Dengan kursi yang dimiliki 2 kursi di DPRD. Helmi Hasan Sendiri masih memiliki peluang besar mendapatkan dukungan parpol lain. Tentunya dengan pertimbangan balon wakil gubernur yang akan mendampinginya. “Artinya dua orang ini sudah memiliki modal awal. Terlepas berapa jumlah kursinya. Tinggal lagi memaksimalkan lobi-lobi politik dengan tokoh-tokoh parpol lainnya,” tambah Mesterjon.

Untuk Rosjonsyah, bisa saja maju dalam jalur politik. Jika tawaran rencana berpasangan dengan Dadang Mishal yang juga suami Ketua Umum DPD PDI-P Provinsi Bengkulu Elva Hartati terjadi. Artinya, PDI-P bisa saja mengusung dua pasangan ini yang telah memiliki 7 kursi di DPRD Provinsi, tinggal membutuhkan 2 kursi lagi, maju Pilgub. Apalagi saat ini, Rosjonsyah juga masih tercatat sebagai kader dari PDI-P.

Lalu untuk Ahmad Hijazi, menurut Mesterjon potensinya kuat maju dalam jalur independent. Sebab, Ahmad Hijazi memiliki pengalaman menjadi Bupati Rejang Lebong 2 periode, yang maju dalam jalur independent. Terlebih, rencana yang sudah digaungkan Ahmad Hijazi berpasangan dengan Anarulita Muchtar yang juga mantan anggota DPR RI dapil Provinsi Bengkulu. “Jalur independen menjadi alternatif. Hijazi sudah memiliki pengalaman menang jalur independent. Beliau sudah cukup punya pengalaman dan paham betul,” tegasnya.

Sementara itu, untuk kekuatan menarik simpatik masyarakat dalam pertimbangan dipilih nantinya, empat balon gubernur ini sama-sama memiliki pengalaman memimpin. Seperti Rohidin Mersyah, awalnya menjadi wakil bupati Bengkulu Selatan, naik menjadi wakil gubernur dan menjadi gubernur saat ini. Artinya, soal pengalaman menjadi pertimbangan. “Soal kinerja bisa masyarakat menilainya,” papar Mesterjon.

Termasuk Helmi Hasan yang sudah menjadi Walikota Bengkulu dua periode juga bisa menjadi pertimbangan masyarakat. Apalagi Helmi Hasan juga berangkat awalnya dari wakil rakyat di DPRD Provinsi Bengkulu. Soal pengalaman tidak perlu diragukan lagi. Sosok muda dan kinerja bisa menjadi pertimbangan masyarakat. “Helmi Hasan dari empat ini paling muda. Di kota berbeda pemilihan di kabupaten. Kota itu lebih berat, eskalasi politik yang diperlukan mendapatkan posisi,” ungkapnya.

Begitupun dengan Ahmad Hijazi sudah memiliki pengalaman 2 periode menjadi bupati di Rejang Lebong. Sama halnya dengan Rosjonsyah memilik pengalaman besar membangun Kabupaten Lebong saat menjadi Bupati. Artinya, menurut Mesterjon yang akan maju Pilgub ini orang-orang yang berpengalaman memimpin. “Soal pengalaman, semua sudah pernah menjadi kepala daerah,” tegas Mesterjon.

Tinggal lagi, nantinya partai politik (parpol) menentukan sikap, siapa yang akan diusung. Apalagi saat ini, parpol juga sudah mulai melakukan survey internal. Itu nantinya, hasil survey yang tidak dipublis ke pablik jadi pertimbangan untuk mengusung. “Pertimbangan itu, dari elektabilitas. Terus tingkat kesukaan masyarakat. Ini harus menjadi pertimbangan penting,” paparnya. Lalu pertimbangan selanjutnya, parpol harus bisa mencari orang yang bakal diusung yang benar-benar ingin memimpin Bengkulu. Tentunya bisa lebih maju dari saat ini. “Tinggal nanti dilihat dari terecord seperti apa, jangan sampai salah mengusung,” tutup Mesterjon. (151)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: