TEKAN ANGKA KEMISKINAN DI BAWAH LEVEL NASIONAL
OUTLOOK 2020
BENGKULU, bengkuluekspress.com -Pemerintah Provinsi Bengkulu menargetkan penurunan angka kemiskinan pada 2020 mendatang. Angka kemiskinan ditargetkan dapat turun hingga di bawah level nasional yang saat ini tercatat sebesar 9,4 persen. Pejabat Sekda Provinsi Bengkulu, Drs Hamka Sabri MSi menuturkan, hingga Maret 2019, angka kemiskinan terus menurun ke angka 15,23 persen. Tahun depan pemerintah akan kembali memperkuat upaya pemberantasan kemiskinan dengan dukungan anggaran.
\"Mudah-mudahan angka kemiskinan di Bengkulu tahun depan sudah di bawah level nasional,\" kata Hamka, kemarin (17/12).
Ia mengaku, penurunan angka kemiskinan tersebut merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Gubernur Bengkulu, Dr H Rohidin Mersyah dan menjadi program prioritas daerah. Dimana gubernur menetapkan pengentasan kemiskinan dan meretas ketertinggalan sebagai prioritas utama di daerah. Bahkan dibawah kepemimpinan Rohidin, angka kemiskinan di Bengkulu terus mengalami penurunan. \"Angka kemiskinan kita hampir setiap tahun terus mengalami penurunan, harapan kita pada 2020 juga akan turun,\" ujar Hamka.
Ia menilai, penurunan angka kemiskinan telah terjadi sejak 2016 lalu, dimana pada Maret 2016 angka kemiskinan tercatat sebesar 17,32 persen. Angka tersebut mengalami penurunan pada Maret 2017 sebesar 0,87 persen. Kemudian pada Maret 2018, angka kemiskinan kembali menurun sebesar 1,5 persen dibandingkan Maret 2017 dan membuat angka kemiskinan di daerah menjadi sebesar 15,43 persen. Lalu hingga Maret 2019, angka kemiskinan di Bengkulu tercatat sebesar 15,23 persen atau turun 0,2 persen. \"Penurunan angka kemiskinan tersebut berkat kerjakeras Pemerintah didalam pengentasan kemiskinan di daerah,\" tuturnya.
Terdapat tiga garis besar proyek pemerintah dalam upaya pengentasan kemiskinan di daerah. Pertama, melalui perlindungan sosial kelompok rentan dan penduduk miskin. Perlindungan sosial itu telah dituangkan dalam bentuk bantuan Jaminan Kesehatan Sosial untuk penerima bantuan iuran kesehatan, bantuan pendidikan bagi siswa dan mahasiswa miskin, serta bantuan Program Keluarga Harapan (PKH). Adapun proyek kedua yakni penanganan stunting dengan penyediaan makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita. Ketiga, pemerataan layanan pendidikan berkualitas melalui rehabilitasi ruang kelas sekolah dasar hingga tinggi. \"Upaya tersebut dilakuakn pemerintah untuk mengurangi angka kemiskinan di daerah,\" tutupnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Riset Daerah Bengkulu, Dr Panji Suminar MA mengaku, angka penduduk miskin di Bengkulu hampir setiap tahun mengalami penurunan. Bahkan hingga 2019, jumlah penduduk miskin di Bengkulu tercatat sebanyak 302.302 jiwa. Jumlah tersebut menurun dibandingkan 2013 lalu yang tercatat sebanyak 331.360 jiwa. Penurunan angka penduduk miskin tersebut berkat kerja keras yang dilakukan orang pemerintah Provinsi, kabupaten/kota di Bengkulu. \"Kalau kita lihat dari tahun ke tahun jumlah penduduk miskin di Bengkulu terus menurun,\" tutur Panji.
Meski begitu, Ia menilai, penurunan jumlah penduduk miskin di Bengkulu belum begitu maksimal. Hal ini disebabkan kurang terintegrasinya data kemiskinan kabupaten/kota di daerah. Untuk itu menurutnya diperlukan data yang terintegrasi tentang kemiskinan by name by addres sehingga kemudian bisa menemukan sasaran yang tepat.
Oleh karena itu, pihaknya berharap data kemiskinan sumbernya cukup dari Badan Pusat Statistik (BPS), sehingga tidak akan ditemukan data ganda. Namun, pemda juga harus memiliki data pembanding sebagai dasar kebijakan sehingga sasarannya tidak melenceng. \"Untuk mengatasi kemiskinan di Bengkulu datanya dulu yang diperbaiki, jangan sampai ada data lain. Kalau datanya ganda maka nanti misalnya ada pelatihan keterampilan bagi keluarga miskin ternyata pesertanya banyak bukan dari keluarga miskin,\" tutupnya.
Sementara itu, Kepala Kanwil Dirjen Perbendaharaan Provinsi Bengkulu, Ismed Saputra menambahkan, upaya pengentasan kemiskinan juga ditempuh melalui kenaikan alokasi Dana Desa. Dalam RAPBN 2020, Dana Desa akan naik menjadi Rp 1,099 triliun dari tahun lalu Rp 1,079 triliun. \"Dana Desa tahun 2019 rata-rata Rp 800 juta per desa sedangkan 2020 diperkirakan rata-rata Rp 819 juta per desa,\" ujarnya.
Ia memaparkan, kurun waktu 2015-2018 semenjak Dana Desa dikeluarkan, memiliki dampak positif terhadap penurunan angka kemsikinan. Pada Maret 2015, jumlah penduduk miskin di desa sebanyak 397.489 jiwa dan turun pada Maret 2019 menjadi 358.509 jiwa. \"Kita melihat dana desa cukup bagus di menurunkan angka kemiskinan di Bengkulu,\" tutupnya.(999)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: