Gol Menit 91, Aceh Bungkam Bengkulu 1-0
BENGKULU, Bengkulu Ekspress-Laga seru tersaji dalam laga terakhir yakni final antara Tim Bengkulu melawan Aceh, Minggu (3/11) sore. Pada laga terakhir ini, pemain Aceh berhasil membawa medali emas setelah menekuk tim tuan rumah Bengkulu pada menit ke 91 babak ke dua yang dicetak pemain Aceh bernama Akhirul Wadam (7) melalui tandukan hasil tendangan bebas.
Berdasarkan pantauan BE di lapangan, peluit panjang sudah ditiup oleh wasit babak pertama pukul 15.00 WIB sore.Pertandingan babak pertama ini cuaca sedikit panas sehingga mempengaruhi kondisi stamina para pemain agak sedikit terkuras, membuat masing-masing tim tidak bisa mengembangkan permainan, bahkan di menit ke 20 dan 30, pemain Aceh mendapatkan dua kartu kuning yakni Alvin Abdul Halim (16) dan Yasvani (13).
Sedangkan pada menit ke 45, tim Aceh mendapatkan peluang emas. Namun penjaga gawang Bengkulu M Risky (22) masih teguh di bawah tiang mistarnya. Wasit asal Sumatera Barat, Mary Arza pun meniup peluit babak pertama dengan skor masing-masing 0-0.
Sementara itu, di babak kedua dimulai, kedua tim saling menyerang, terbukti Bengkulu punya peluang besar dari kaki Kapten Bengkulu Bengkulu, Doni Setiawan (32) namun tendangan masih melabung tinggi diatas Mistar gawang Aceh. Serangan demi serang terus digencar oleh pemain kedua tim, namun belum ada yang mengubah kedudukan pada menit 65, masih 0-0.
Hingga petaka itu datang pada menit ke 91, berawal dari kesalahan pemain Bengkulu menyebabkan tim Aceh mendapatkan tendangan bebas, dari tendangan bebas tersebutlah, pemain Aceh Akhirul Wadam berhasil menanduk umpan lambung hingga berhasil mengoyak gawang Bengkulu.
Setelah laga usai, pelatih Bengkulu, Muswar Bakhtari mengatakan, dalam setiap pertandingan pasti ada yang menang dan kalah dan ini yang harus diterima setiap pemain dan tim, tidak ada yang harus disalahkan dalam hal ini, semua pemain sudah menunjukan permainan yang terbaiknya pada kemarin.
\"Dengan hasil ini, kita bangga karena bisa menahan imbang pemain Aceh hingga menit terakhir, meskipun gagal membawa medali emas, tetapi kita dan pemain sudah menunjukan permainan terbaiknya hingga berhasil lolos ke laga final dan bisa lolos PON 2020 di Papua Mendatang,\" ucapnya.
Ia menjelaskan, untuk pemainnya yang kesulitan untuk mencetak gol memang disebabkan pertahanan pemain Aceh yang sangat solid dan kuat, dan itu sudah ia sampaikan sebelumnya jika pemain Aceh kehbatannya tidak jauh berbeda dengan Bengkulu. \"Tidak ada lagi yang mesti kita sesali, sekarang fokus kita yakni membuat tim ini solid dan lebih kuat lagi dari sekarang ini sehingga dalam ajang PON di Papua mendatang kita mendapatkan hasil yang bagus dari sekarang ini yakni medali emas,\" tutupnya.
Sementara itu, Pelatih kepala tim NAD, Muhammad Azhar mengaku, puas dengan permainan anak asuhnya. Sehingga berhasil mengalahkan Bengkulu yang bermain bagus dan bisa membawa medali emas bagi kontingen Provinsi Aceh.
\"Alhamdulillah tim kami berhasil bermain baik dalam ajang Porwil ke X ini dan membawa medali emas, ini semua tidak lepas dari perjuangan anak-anak di lapangan yang tak kenal lelah,\" ujarnya.
Ia mengatakan, memang saat laga berlangsung sempat terjadi beberapa insident yang membuat emosi kedua pemain tinggi, tetapi hal tersebut bisa diatasi dengan kepemimpinan wasit. \"Namanya pertandingan, pasti ada sedikit cekcok mulut dan itu hal yang biasa. Namun kedepannya kita akan memperbaiki tim kita ini terutama untuk berlaga dalam PON 2020 di Papua,\" ucapnya.
Ia menyebutkan, tim Bengkulu memang tim yang bagus dan itu teruji ketika timnya sangat sulit untuk membobol gawang Bengkulu, dan pada menit ke 91 baru bisa membobolnya. \"Kita sangat senang bisa bertemu dan bertanding pada laga final ini bertemu Bengkulu, saya yakin Tim Bengkulu semakin kuat dan solid kedepannya,\" tutupnya.
Pada pertandingan itu turut disaksikan, Gubernur Bengkulu, H Rohidin Mersyah MMA dan Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah serta para tamu undangan lainnya dan para FKPD dilingkungan Pemerintah Provinsi Bengkulu. Pada laga tersebut juga dipadati dengan penonton yang mencapai ribuan orang untuk melihat tim Bengkulu bermain pada laga final tersebut.
Namun sangat disayangkan, setelah pertandingan selesai terjadi keributan antar para pemain yang membuat penonton ikut terpancing dan melempari lapangan dan para pemain menggunakan botol air mineral, namun kekacauan tersebut bisa diatasi oleh petugas kepolisian, TNI, Satpol PP dan Official serta masing-masing pelatih kedua tim yakni Bengkulu dan Aceh.
Pada Porwil ini, Provinsi Aceh memperoleh Medali Emas untuk cabor bola kaki, sedangkan Bengkulu harus puas dengan medali perak dan Kontingen Jambi mendapatkan medali perunggu dan lolos serta akan bertanding dalam PON 2020 mendatang di Papua. (529)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: