Aliran Sungai Dicor Oknum Tokoh Masyarakat, Warga Ngadu ke DPRD Kota
BENGKULU, bengkuluekspress.com - Warga Jalan Aren, Kecamatan Gading Cempaka, Senin siang (28/10/19) menyambut antusias kunjungan Komisi 2 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bengkulu, dalam rangka menindak lanjuti laporan mereka terkait aliran sungai yang menyempit dan disinyalir jadi penyebab banjir.
Ketua RT 1 Jalan Aren, Buyung Amin menuturkan, pengecoran penahan longsor di pinggir sungai tersebut telah terjadi sejak beberapa tahun silam. Namun sejak 2 bulan terakhir, pengecoran bertambah hingga menutupi sebagian besar aliran sungai. Sehingga warga ketakutan akan banjir yang lebih tinggi lagi jika aliran sungai dibiarkan mengecil, sebab sebelumnya tiap kali musim hujan tiba, banjir selalu melanda wilayah tersebut.
\"Yang jelas kami warga takut banjir lebih parah lagi. Sebelumnya aliran sungai belum seperti ini saja kami sudah kebanjiran, apalagi kalau ada pengecoran yang menutup aliran sungai seperti ini, pastinya nanti lebih tinggi banjirnya. Kalau kemarin kami kebanjiran mencapai 1 meter, dengan adanya aktivitas ini bisa mencapai 3 meter. Abislah rumah kita,\" keluh Buyung Amin.
Kendati mengaku belum mendapat info resmi tentang pemilik aktivitas di sungai tersebut, Buyung menyebutkan pemilik lahan yang melakukan pengecoran diduga salah satu warga RT 41 Kelurahan Pagar Dewa.
\"Kami tidak dapat data pasti siapa yang punya. Tapi informasi sementara ini katanya warga RT 41 Kelurahan Pagar Dewa, Pak SS,\" ujarnya.
Buyung Amin mengaku tidak tahu apa alasan pengecoran itu dilakukan. Ia pun menuturkan sebelumnya sudah beberapa kali mencoba berkoordinasi dengan ketua RT 41 Pagar Dewa agar dapat difasilitasi bertemu dengan terduga pemilik pembangunan guna melakukan mediasi, namun menurutnya selalu gagal, sehingga mediasi tidak pernah dapat terlaksana.
Ia pun mengaku jika tetap tidak ada tindak lanjut penyelesaian dari pihak Dewan Kota dan stakeholder terkait, pihaknya dan warga akan berembuk untuk melakukan \'sikap terakhir\', yang tak mau ia jabarkan lebih rinci.
\"Kami berterimakasih anggota dewan khususnya komisi 2 sudah menindaklanjuti laporan kami, sudah mau melihat langsung apa yang terjadi di lapangan. Kami harap ada tindak lanjut yang jelas nantinya atas permasalahan ini. Yang jelas kalau memang tidak ada penyelesaian, kita akan kembali berembuk dengan warga untuk melakukan sikap terakhir,\" pungkasnya. Pelaku Pengecor Diduga Tokoh Masyarakat
Sementara itu, Ketua Komisi 2 DPRD Kota Bengkulu, Indra Sukma yang ikut turun menyusuri aliran sungai membenarkan adanya aktivitas salah seorang warga yang mengganggu aliran sungai. \"Kami turun untuk mengkroscek laporan warga yang sebelumnya ngadu ke dewan. Dan ternyata benar ada aktivitas pengecoran, yang menyebabkan penyempitan aliran sungai, sehingga warga jalan Aren kebanjiran saat hujan,\" ujarnya.
Meski tak ingin menyebutkan siapa pemilik tanah yang diduga melakukan penutupan aliran sungai tersebut, politisi Partai Amanat Nasional itu mengaku akan memanggil yang bersangkutan guna mencari jalan tengah untuk permasalahan ini.
\"Nanti akan kita temui warga RT 41 Pagar Dewa yang memiliki tanah ini. Akan kita carikan jalan keluar bagaimana baiknya nanti, karena ini kalau dibongkar dan tidak dibuat lagi kan jadinya longsor. Kita usahakan untuk temukan jalan terbaik agar kedua belah pihak tidak dirugikan,\" tuturnya.
Kendati demikian, Indra Sukma yang mengaku belum tahu siapa pemilik lahan namun menyebutnya sebagai \'tokoh masyarakat\' tersebut yakin yang bersangkutan akan kooperatif menyikapi hal ini.
\"Kita belum tahu (pemilik lahan), tapi infonya salah satu tokoh la di Bengkulu. Nanti kita bilang namanya tapi ternyata bukan, intinya nanti akan kita panggil dan kita datangilah. Saya rasa kalau untuk kepentingan masyarakat beliau kooperatiflah, beliau juga kan termasuk tokoh di Provinsi Bengkulu,\" tandasnya.
Disisi lain, Wakil Ketua 1 DPRD Kota Bengkulu, Marliadi, yang juga ikut turun menyusuri aliran sungai tersebut, dengan tegas meminta segala aktivitas pengecoran itu dihentikan sementara sampai ditemukan titik penyelesaian atas permasalahan ini.
\"Kami dari Dewan Kota berharap yang punya kegiatan ini sebelum ada titik temunya, di-stop dulu kegiatannya, tidak usah dilanjutkan dulu pembangunannya. Sampai nanti kita duduk bersama, masyarakat dan pemilik pembangunan ini, kita cari solusi sama-sama dulu. Jadi untuk itu, sementara hentikan dulu kegiatan pembangunan ini,\" tegasnya.(ibe)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: