BPS Diminta Survei Ulang Kemiskinan
BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Pemerintah Kota Bengkulu meminta Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu untuk melakukan survei ulang terkait angka kemiskinan di Kota Bengkulu. Hal ini mengingat persentase angka kemiskinan di Kota Bengkulu sebesar 18,9 persen dinilai tidak tepat.
Wakil Walikota Bengkulu, Dedy Wahyudi SE MM mengatakan, pihaknya menolak hasil survei angka kemiskinan yang dilakukan oleh BPS sebelumnya. Karena berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh pihaknya tidak ada jumlah penduduk miskin di Kota Bengkulu mencapai angka 20 ribu lebih.
\"Saya mohon maaf menolak hasil survei tersebut, kalau memang penduduk miskin di Kota Bengkulu mencapai 20 ribu, silakan tunjukkan kepada saya yang mana,\" kata Dedy, kemarin (30/9).
Ia menilai, survei yang dilakukan BPS hanya berdasarkan pola pendekatan pendapatan. Padahal jika dinilai berdasarkan pola pendekatan konsumsi, maka banyak penduduk Kota Bengkulu yang sejahtera. Pasalnya, banyak masyarakat Bengkulu rata-rata mengkonsumsi lauk pauk yang berkualitas seperti ikan dan lainnya. \"Kalau orang bandung mungkin konsumsinya cukup sambal dengan lalapan daun, kalau Bengkulu pasti dalam seminggu sering makan ikan, itu kan sejahtera,\" ujar Dedy.
Ia menduga, survei yang dilakukan BPS tidak dilakukan kepada orang miskin. Tetapi kepada orang yang ekonominya sudah mapan tetapi selalu mengaku miskin jika dilakukan survei.\"Banyak orang kita itu suka gengsi, kalau disurvei makan daging atau ikan seminggu berapa kali pasti jawabnya tiap hari, tapi kalau di survei PKH (Program Keluarga Harapan) banyak yang mengaku miskin,\" tutur Dedy.Oleh karena itu, pihaknya berharap kepada BPS bisa melakukan survei dengan baik. Sehingga hasil survei yang ditampilkan sesuai dengan kondisi dilapangan.
\"Kita jangan hanya survei menggunakan pola pendekatan pendapatan, tetapi pola konsumsi juga harus kita lakukan, sehingga penduduk yang benar-benar miskin bisa diketahui secara pasti,\" tutupnya.
Sementara itu, Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Dyah Anugrah Kuswardani MA mengaku, survei yang dilakukan oleh pihaknya sudah benar dan tepat. Bahkan pola pendekatan yang dilakukan tidak hanya menggunakan pendapatan saja, akan tetapi konsumsi juga dilakukan.
Hanya saja, kemungkinan karena masyarakatnya tidak mengungkapkan data yang benar.\"Kita sudah lakukan survei dengan benar, kalau masyarakatnya bohong kan kita juga sulit. Oleh karena itu kita berharap masyarakat di Kota Bengkulu bisa bekerjasama dalam setiap survei yang dilakukan oleh BPS, karena ini semua untuk kebaikan bersama juga,\" tutupnya. (999)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: