Pemilik Rumah Makan Mulai Resah

Pemilik Rumah Makan Mulai Resah

Harga Ayam dan Cabai Mahal

BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Kenaikan harga ayam dan cabai beberapa pekan ini membuat sejumlah pengusaha rumah makan di Kota Bengkulu mulai resah. Bahkan membuat sejumlah rumah makan mengganti menu jualan tanpa ayam.

Seorang pengusaha rumah makan di kawasan Universitas Bengkulu (Unib), Fadhil mengatakan sudah mengganti menu andalannya ayam penyet menjadi lele goreng. Pasalnya, beberapa hari terakhir harga daging ayam ras mengalami kenaikan.

\"Mahal ayam. Jadi mulai hari ini kita sementara tidak buat ayam penyet. Selain ayam mahal, cabai juga mahal, belum lagi bumbu-bumbunya,\" kata Fadhil, kemarin (25/7).

Disebutkannya, untuk harga ayam saja sudah Rp 36,5 ribu per kg, belum lagi harga cabai merah yang mencapai Rp 80 ribu per kg. Akibat lonjakan harga tersebut, ia mengaku saat ini lebih memilih menyediakan menu yang harga bahan bakunya lebih terjangkau. Seperti menu dengan lauk ikan dan telur.\"Kalau menunya sekarang hanya ikan dan telur, tapi nanti kalau sudah murah baru ayamnya ada lagi,\" tutupnya.

Keluhan yang sama juga diungkapkan Bunda, pemilik usaha warung nasi di kawasan Universitas Bengkulu. Ia mengaku, kenaikan harga daging ayam dan cabai membuat usahanya sedikit terhambat.\"Kita cuma jual nasi sekalian lauknya ayam goreng cuma Rp 10 ribu, kalau mahal begini terus maka rugi kita,\" ujarnya.

Padahal pekan lalu harga ayam ini sebenarnya sudah sempat normal dikisaran Rp 28 ribu per kg, namun pekan ini kembali melambung. Akibat mahalnya harga ayam tersebut menyebabkan keuntungan yang diperoleh menipis. \"Kita memilih tetap jualan, meski untungnya tipis,\" tutupnya.

Sementara itu, Kepala Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bengkulu, H Lierwan SE melalui Kabid Perdagangan Dalam Negeri, Alpha Rizal Fadian SE MSi mengatakan, naiknya harga komoditas daging ayam dan cabai di Bengkulu disebabkan oleh pasokan yang sedikit di pasar.

Meski begitu, harga daging ayam saat ini telah beransur mengalami penurunan dari Rp 43 ribu pada 16 Juli lalu menjadi Rp 36 ribu. Akan tetapi, sampai saat ini harga cabai yang masih belum bisa dikendalikan karena memang pasokannya sedikit.

\"Kalau harga ayam masih terkendali, hanya saja harga cabai belum juga turun karena panennya pada bulan ini sedikit, sementara permintaannya tinggi. Kita berharap semoga pasokan dalam waktu dekat bisa tersedia dan harganya kembali normal,\" tutupnya.(999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: