Hubungan Sesama Jenis, Salah Satu Penyebab Meningkatnya HIV/AIDS di Bengkulu
Bengkulu, Bengkulekspress.com – Penderita Human Immunodeficiency Virus/ Acquired Immuno Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) di Provinsi Bengkulu, dari tahun-ketahun terus mengalami peningkatan. Peningkatan jumlah penderita yang dimaksud didominasi Perilaku Seks Menyimpang (PSM), terutama hubungan seks sesama jenis antar laki-laki (homo seksual).
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu, H. Herwan Antony, SKM, M.Kes mengatakan, berdasarkan data terakhir pada April 2019 lalu, penderita HIV/AIDS di Provinsi Bengkulu, lebih dari 1.200 Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA).
\"Para penderita itu tersebar di 10 Kabupaten/Kota di Provinsi Bengkulu. Paling banyak memang berada di Kota Bengkulu sekitar 20 persen dari total tersebut,\" terang Herwan kepada Bengkuluekspress.com Selasa (23/7).
Dari data itu, lanjut Herwan, menunjukkan terjadi peningkatan jumlah ODHA di Provinsi Bengkulu. Peningkatannya berkisar antara 10 hingga 20 kasus.
\"Sejauh ini dari total jumlah penderita yang mayoritas penularannya disebabkan hubungan seks sejenis antara lelaki dengan lelaki, beberapa diantaranya diketahui sudah meninggal dunia akibat penyakit itu,\" ungkapnya.
Dikatakan Herwan, meningkatnya jumlah penderita ODHA karena perilaku seks bebas pasangan muda-mudi, dan juga pasangan suami istri. Misalnya suami kerap melakukan seks bebas di luar sehingga akhirnya tertular HIV/AIDS.\"Kemudian juga menularkan penyakit yang sama pada istrinya, dan pada saat mereka punya bayi, bayinya pun juga tertular,\" ujarnya.
Penyebab lainnya, akibat transfusi darah, atau melalui alat suntikan. Terkait masaah ini pihaknya terus melakukan antisipasi. Seperti penyuluhan screening, pemeriksaan, deteksi dini kepada kelompok beresiko ODHA.\"Seperti pada tempat prostitusi, kelompok beresiko hubungan lelaki dengna lelaki, waria, dan juga ibu hamil,\" tukasnya.
Berdasarkan data Dinkes, sejak tahun 2001 lalu hingga Desember tahun 2018, tercatat ada sebanyak 1.033 ODHA. Penderita yang meninggal dunia sudah mencapai 174 orang. Khusus pada tahun 2018, terdapat 106 kasus, 9 orang diantarnya sudah meninggal dunia. Dari data tahun 2018 itu diketahui penderita HIV/AIDS dominan kaum perempuan, sebanyak 64,15 persen. Sedangkan, laki-laki 35,85 persen dengan usia penderita rentang 25 sampai 49 tahun. (HBN)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: