BPJS Kesehatan Terus Berinovasi
CURUP, Bengkulu Ekspress - Guna memberikan layanan yang maksimal bagi peserta JKN-KIS, saat ini BPJS Kesehatan terus melakukan inovasi. Demikian disampaikan Kepala BPJS Kesehatan Cabang Curup, Syafrudin Imam Negara SSi. Inovasi tersebut terutama dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dan informasi atau digital sesuai dengan kebutuhan zaman, karena menurut Imam, saat ini adalah era digital sehingga BPJS Kesehatan terus melakukan inovasi dalam dunia digital.
\"Semangat yang kita usung dalam HUT BPJS Kesehatan ke-51 ini adalah semangat untuk berinovasi sesuai dengan tema yang kami angkat yaitu inovasi untuk Kesinambungan Program JKN-KIS di Era Digital dan Revolusi Industri 4.0,\" sampai Imam usai upacara peringatan HUT BPJS Kesehatan di halaman kantor BPJS Kesehatan Cabang Curup, Senin (15/7) kemarin.
Dijelaskan Imam, di Era Revolusi Industri 4.0 ini, manajemen BPJS Kesehatan berharap IT BPJS Kesehatan hadir sebagai game changer layanan digital yang mampu mendobrak dan mengubah cara berpikir masyarakat terhadap layanan digital, membuat inovasi yang membawa perubahan dan manfaat bagi organisasi dan masyarakat, serta mendorong implementasi industri 4.0.
Ekosistem yang terjadi di dalam sistem IT BPJS Kesehatan tidak hanya tentang pengelolaan kepesertaan yang berjumlah lebih dari 222,6 juta jiwa, tetapi juga interaksi dengan badan usaha yang berjumlah sekitar 243 ribu, dan dengan lebih dari 29 ribu fasilitas kesehatan. Jika kita tidak memiliki inovasi untuk memperkuat sistem digitalisasi, tentu tantangan yang kita hadapi akan semakin berat.
\"Dengan kompleksitas persoalan yang semakin menantang serta perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat, inovasi terhadap pemanfaatan teknologi digital menjadi hal yang sangat diperlukan,\" tambah Imam.
Kemudian menurut Imam, saat ini, BPJS Kesehatan telah memanfaatkan teknologi digital yang juga turut mengubah tatanan sistem pelayanan kesehatan di Indonesia. Beberapa inovasi dan digitalisasi yang telah diimplementasikan yaitu verifikasi digital klaim atau Vedika di FKRTL, implementasi sistem biometric dan multi-factor authentication pada fasilitas kesehatan melalui Fingerprint.
Dari sisi pelayanan kepada peserta, proses otomasi dan digitalisasi telah dilakukan melalui aplikasi Sistem Informasi Penanganan Pengaduan (SIPP) yang terintegrasi serta Mobile JKN. \"Kami berharap dengan inovasi-inovasi yang dilakukan terhadap proses otomasi ini dapat memberikan kemudahan serta kepastian layanan kepada peserta, provider dan pihak terkait,\" harp Imam.
Bahkan menurut Imam, untuk semakin memperkuat sistem kerja yang ada saat ini serta sebagai kenangan indah di hari yang istimewa HUT BPJS Kesehatan ke-51 tahun. Manajemen BPJS Kesehatan telah dipersiapkan kado istimewa yaitu mulai 15 Juli 2019, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-51, akan mulai proses implementasi piloting otomasi proses bisnis operasional dalam hal pengajuan dan pembayaran klaim di Kantor Cabang BPJS Kesehatan.
Otomasi proses bisnis pengajuan dan pembayaran klaim ini diharapkan mampu memangkas proses-proses manual yang kurang efisien dan kurang akurat. Implementasi otomasi proses ini akan menjadi sebuah lompatan besar, sekaligus mengukuhkan langkah BPJS Kesehatan untuk terus berinovasi dalam rangka memberikan pelayanan yang berkualitas tanpa diskriminasi kepada masyarakat dan stakeholder.
\"BPJS Kesehatan terus berkomitmen memberikan layanan yang terbaik kepada peserta dan masyarakat melalui inovasi digital dan otomasi, demi terselenggaranya Program JKN-KIS yang berkualitas tanpa diskriminasi,\" demikian Imam. (251)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: