Delegasi PKH Kunjungan ke World Bank

Bengkulu, Bengkulu Ekspress – Delegasi Program Keluarga Harapan (PKH) Indonesia bersama World Bankmelakukan kunjungan ke Pantawid Pamilya Pilipino Program (4Ps) yang dilakukan pada tanggal 7 – 13 Juli 2019. Asep Sasa Staf Ahli Menteri mengatakan Indonesia dan Filipina dapat bertukar informasi dalam pelaksanaan program perlindungan sosial khususnya mengenai Conditional Cash Transfer (CCT).
“Indonesia dan Filipina dapat menginisiasi agenda penanganan kemiskinan yang sistematis serta mengimplementasikan Solidaritas ASEAN untuk target SDG’s khususnya dalam penanganan kemiskinan” ujar Asep.
PKH Indonesia dan 4Ps Filipina merupakan program unggulan dari pemerintah pusat masing-masing negara yang memiliki komitmen kuat dalam mengentaskan kemiskinan. Rhea B. Penaflor Asisten Menteri Departemen Sosial dan Pembangunan Filipina mengaku senang menerima kunjungan dari delegasi PKH Indonesia. “Kami berharap pertemuan ini akan menghasilkan hal yang positif serta memberikan kesempatan untuk Indonesia dan Filipina agar dapat belajar satu sama lain” ungkap Rhea.
Rhea mengatakan ketertarikannya tentang sistem penyaluran bantuan sosial dan Family Development Session (FDS) yang dilakukan oleh PKH. Pada tahun 2018 penerima manfaat 4Ps berjumlah 3,9 juta, sedangkan PKH melayani 10 Juta keluarga penerima manfaat (KPM) CCT sendiri dinilai menjadi program yang efektif dalam penurunan angka kemiskinan.
Hasil kalkulasi World Bank bahwa melalui 4Ps angka kemiskinan di Filipina dapat menurun 1,4 persen, sedangkan menurut Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018 melalui PKH kemiskinan di Indonesia menurun 9,66 persen.
Turunnya angka kemiskinan di Indonesia tidak terlepas dari peran pendamping PKH dalam melakukan upaya graduasi sejahtera mandiri KPM PKH. Salah satu delegasi PKH Indonesia, dari Provinai Bengkulu Elisa Yuniarti mengatakan, bahwa FDS merupakan upaya untuk perubahan perilaku dan kemandirian KPM.
“KPM dampingan saya yang tergraduasi sudah sebanyak 75 KPM, pencapaian tersebut juga didukung oleh pelaksanaan FDS yang rutin” ujarnya. “Saya merasa senang dapat mempelajari 4Ps di Filipina, terutama FDS yang dilakukan disini” katanya.
Ia berharap FDS yang dipelajari di 4Ps Filipina dapat meningkatkan motivasi dan pengetahuan sehingga upaya graduasi sejahtera mandiri pada KPM dapat lebih maksimal. \"Terima kasih Bapak Presiden Joko Widodo, Kementerian Sosial (Kemensos) dan World Bank yang mendukung kegiatan SDM PKH di Filipina\" ungkapnya.
Kemensos mengirimkan 10 Sumber Daya Manusia (SDM) Program Keluarga Harapan (PKH) berprestasi ke Filipina. Pengiriman SDM PKH tersebut sebagai wujud pemenuhan janji Presiden Jokowi dalam pertemuan dengan seluruh SDM PKH di Istana Negara beberapa waktu lalu. Saat itu Presiden Jokowi berjanji untuk mengirimkan SDM PKH terbaik menimba ilmu di luar negeri.
10 SDM PKH tersebut diantaranya Ahmad Zainudin Tenaga Ahli Penyaluran, Djoko Susilo Tenaga Ahli Kepesertaan PKH, Ivo Nilasari Koordinator Regional Sumatra, Elisa Yuniarti Koordinator Wilayah Bengkulu, Eferi Alfansyah Koordinator Kota Pagar Alam, Sumatra Selatan, Raden Dika Permatadiraja Peksos Supervisor Kota Bekasi, M. Syah Administrator Pangkalan Data Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, Fatimatul Aulia pendamping PKH Kecamatan Tanjung Tabalong, Kalimantan Selatan, M. Erwin Dianto pendamping PKH Kecamatan Jagong Jaget Kabupaten Aceh Tengah, Banda Aceh, Zusmiana pendamping PKH Kecamatan Baturaja Barat, Ogan Komiling Ulu, Sumatra Selatan.
Delegasi PKH Indonesia dipimpin oleh Asep Sasa Staf Ahli Menteri. Turut serta dalam delegasi, Emmy Widayanti Koordinator National Board Of PKH, Keukeu Komarawati Kasubdit Bansos dan Jaswadi Kasie Perencanaan Kebutuhan Bansos.(edo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: