Otopsi Korban Kerusuhan, Empat Karena Peluru Tajam

Otopsi Korban Kerusuhan, Empat Karena Peluru Tajam

Lima Korban Lain Tidak Diotopsi

JAKARTA, Bengkulu Ekspress-Tim Investigas Polri mulai menunjukkan hasil kerjanya. Dari sembilan korban meninggal dunia dalam kerusuhan 22 Mei, telah dilakukan otopsi terhadap empat jenasah. Keempatnya dipastikan meninggal dunia karena peluru tajam.

Lima korban meninggal dunia lain belum dilakukan otopsi karena keburu dikuburkan oleh keluarganya. Namun, Tim Investigasi memnduga kuat bahwa empat dari lima yang belum diotopsi meninggal karena peluru tajam. Satu jenasah lain meninggal karena pukulan benda tumpul.

Kabagpenum Divhumas Polri Kombespol Asep Adi Saputra mengatakan, untuk proyektil yang ditemukan dari empat jenasah saat ini sedang dilakukan uji balistik. Hal itu untuk mengetahui jenis senjata yang digunakan pelaku penembakan. ”Belum ada hasil pasti,” urainya.

Selain itu, sebagian tempat kejadian perkara (TKP) atau tempat penemuan jenasah korban juga telah diketahui. ”Lima jenasah diketahui meninggal dunia dan ditemukan di Petamburan,” ujar polisi dengan tiga melati di pundaknya itu.

Untuk empat jenasah lainnya, Tim Investigasi Polri yang berkoordinasi dengan Komnas HAM dan Kompolnas masih melakukan pendalaman soal lokasinya. ”Lalu, Tim Investigasi juga masih berupaya memeriksa korban selamat yang tertembak di bagian kepala bernama Zulkifli, masih dalam perawatan,” jelasnya.

Menurutnya, lima korban yang meninggal dunia di Petamburan itu menjadi dasar dugaan Tim Investigasi bahwa lima orang itu merupakan peserta kerusuhan. Sebab, kelompok yang murni ingin berunjuk rasa secara damai hanya di Bawaslu. ”Tapi, yang ini di Petamburan,” ujarnya.

Namun, tim tidak akan berhenti di sana. Akan dilakukan pemeriksaan terhadap keluarga untuk mengetahui latar belakang korban. ”Sehingga, bisa dipastikan benarkan mereka ikut dalam kerusuhan atau tidak,” paparnya.

Yang pasti, tim akan berupaya mengungkap siapa yang melakukan penembakan terhadap para korban. dengan begitu akan diketahui motif dan sebagainya. ”Kami tidak sendirian dalam mengungkap ini, koordinasi dengan Komnas HAM terus dilakukan,” ujarnya.

Sebelumnya, Polri menyebut bahwa sembilan korban mrupakan peserta kerusuhan 22 Mei. Namun, hal tersebut diprotes oleh Kontras karena terlalu cepat menyimpulkan. Padahal, belum dilakukan investigasi terkait kejadian setiap korban. (idr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: