Siap Siaga Bencana
Pemda Kab/Kota Diminta Bersinergi
BENGKULU, Bengkulu Ekspress- Gubernur Bengkulu, Dr H Rohidin Mersyah pemimpin apel Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) di halaman kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu, kemarin (26/4).
Dalam kesempatan tersebut, Rohidin menegaskan bahwa bancana alam merupakan tanggung jawab bersama untuk melakukan penanggulangan. Baik Pemerintah Provinsi (Pemprov), TNI dan Polri dan pemda kabupaten/kota. \"Ketika ada bencana, menjadi tanggung jawab bersama untuk sinergitas kerja,\" terang Rohidin kepada BE usai memimpin apel.
Dijelaskannya, dengan melakukan upaya penanggulangan secara bersama, maka potensi maupun saat terjadi bencana alam bisa diselesaikan secara bersama. Karena targetnya dengan adanya bencana alam, bisa meminimalisir korban. \"Kita berharap tidak ada bencana yang datang,\" tambahnya.
Dalam HKB itu, Rohidin ingin memastikan semua peralatan, personel dan kemampuan teknis personel telah siap. Sehingga ketika ada bencana alam, pemerintah segera bergerak melakukan pertolongan kepada korban. \"Kita ingin pastikan dari sisi peralatan, personel, kemampuan teknis, kita memiliki kesiapan. Kapan bencana itu datang kita bisa melakukan upaya penanggulangan,\" tutur Rohidin.
Kesiap-siagaan bencana itu harus terus digelorakan kepada masyarakat. Sehingga masyarakat bisa mendeteksi terjadinya bencana yang akan datang. \"Kesiapsiagaan bencana ini harus kita syiarkan. Sadar tidak sadar, kita hidup dalam lingkungan bencana. Mengurangi risiko bencana bersama-sama melakukan langkah merawat lingkungan,\" kata Rohidin.
Sementara itu, Kepala BPBD Provinsi Bengkulu, Rusdi Bakar mengatakan, HKB dilakukan sebagai upaya mengingat untuk selalu siaga dan siap dalam menghadapi bencana apapun. “Kesiapsiagaan bencana bukanlah seremonial, tetapi ini merupakan hal penting yang harus di terus disampaikan kepada masyarakat. Bukan hanya kita mempu dalam menangani pada saat setelah bencana, tetapi kita harus siap sebelum bencana terjadi,” terang Rusdi.
Siapsiaga dalam menghadapi bencana ini berkaitan dengan semua pihak dan lapisan masyarakat. Untuk itu melalui HKB ini diharapkan semua lapisan masyarakat mengingat pentingnya siaga sebelum bencana dan tangguh dalam menghadapi bencana.
\"Siap menghadapi bencana ini berkaitan erat dengan semua lapisan, baik instansi terkait seperti SAR, PMI, masyarakat dan semua pihak. Jadi siapsiaga bencana ini harus kita lakukan bersama-sama, seperti pencegahan banjir dan tanah longsor, hingga gempa dan tsunami. Siaga bencana ini harus terus disosilisasikan, sehingga membangun kesadaran kita semua akan kebencanaan ini,” jelas Rusdi.
Simulasi tanggap bencana
juga dilakukan di halaman kantor BPBD Provinsi Bengkulu. Seperti simulasi persiapan menghadapi bencana, mulai dari pemasangan tenda dengan waktu 15 menit untuk dapur umum, simulasi memasak, dan simulasi penggunaan mobil komunikasi.
Termasuk sigap dan tangkasnya petugas siaga bencana BPBD saat membuat tenda untuk dapur umum jika terjadi bencana. Hanya dalam waktu 15 menit tenda besar dapur umum siap digunakan. Begitupun bisa mengoprasikan komunikasi mobil (Komob) yang memiliki kemampuan sebagai pemancar sinyal jika terjadi bencana, sehingga komunikasi tetap dapat berjalan meski sedang terjadi bencana.
“Dengan mobil ini komunkasi tetap dapat berjalan lancar meski sedang terjadi bencana. Mobil ini memancarkan sinyal langsung dari satelit. Karena biasanya jika ada bencana, sinyal pada alat komunikasi dapat terganggu. Dengan mobil ini komunkasi tetap dapat dilakukan, sehingga lokasi bencana tidak terisolir,\" pungkasnya. (151)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: