Kasus DBD Menurun

Kasus DBD Menurun

LEBONG, Bengkulu Ekspress – Semenjak dikeluarkannya surat edaran Gubernur Bengkulu pada 2018, tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD). Kasus penderita DBD di Kabupaten Lebong terus menurun setiap bulannya. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebong Rachman SKM MSi didampingi Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Sugiharto mengatakan, untuk 2018, setidaknya ada sebanyak 128 kasus DBD di Kabupaten Lebong.

“Akan tetapi sejak perintah dari Bapak gubernur dan Bupati untuk melakukan PSN, secara berangsur penderita DBD di Kabupaten Lebong menjadi berkurang,” jelasnya, kemarin (28/03)

Adapun surat edaran tentang PSN dimulai dari Mengubur, Membuang dan Menguras (3M). Selain itu, melakukan pembagian bubuk abate, membersihkan lingkungan terutama lingkungan yang terindikasi tempat bersembunyinya nyamuk Aides Aigepty. Namun, dalam PSN tidak dianjurkan melakukan foging terus menerus. Hal tersebut dikarenakan Foging hanya membunuh nyamuk dewasa dan jika terus dilakukan dapat membahayakan kondisi kesehatan manusia dan hewan.

Untuk diketahui, siklus penderita DBD yang paling banyak terjadi setiap tahunnya dimulai pada bulan Oktober hingga Maret. Seperti di bulan September hingga Desember 2018 yang lalu, kasus DBD mencapai 50 kasus, namun untuk Janurai hingga Maret 2019 kasusnya menurun menjadi 29 kasus.

“Memang pengurangannya 1 kasus, namun hal tersbeut menunjukan adanya pengurangan kasus,” sampainya

Adapun penderita DBD untuk tahun 2019 ini, banyak terjadi di kawasan yang pada penduduk seperti di Kecamatan Lebong Utara, Amen, Lebong Tengah dan Kecamatan Lebong Selatan. Dimana dari total penderita di tahun ini, didominasi penderita baru. “Karena penularan DBD sangat cepat jika di kawasan padat penduduk,” ujarnya. Ditambahkan Rachman, meski adanya penurunan kasus DBD di Kabupaten Lebong. Pihaknya tetap waspada dengan terus melakukan sosialisasi dan mengajak masyarakat untuk hidup bersih dengan sellau membersihkan lingkungan. “Terutama tempat-tempat yang dapat dijadikan nyamuk berkembang biak,” tuturnya.(614)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: