Pencetakan KIA, Dihentikan

Pencetakan KIA, Dihentikan

CURUP, Bengkulu Ekspress - Proses pencetakan Kartu Identitas Anak (KIA) di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Rejang Lebong, saat ini dihentikan. Hal tersebut dikarenakan ribbon atau tinta printer untuk pencetakan KIA, saat ini sudah habis. \"Untuk pencetakan KIA sudah seminggu terakhir kita hentikan karena ribbon printernya habis,\" sampai Administrator Data Base Dinas Dukcapil Rejang Lebong Lebong, Yulianti saat dikonfirmasi Selasa (26/3) kemarin.

Dengah habisnya tinta untuk mencetak KIA sendiri, maka menurut Yulianti, Dinas Dukcapil Rejang Lebong tidak bisa melakukan pencetakan KIA sembari menunggu adanya pengadaan ribbon atau tinta printer pencetakan KIA itu sendiri.

\"Kalau printer tidak ada masalah, masalahnya cuman tidak ada tinta itu tadi,\" tambah Yulianti.

Sementara itu, untuk jumlah KIA yang telah dicetak oleh Dinas Dukcapil Rejang Lebong sendiri, menurut Yulianti dari mulai dibukanya pelayanan pembuatan KIA untuk anak usia 5 sampai 15 tahun di Kabupaten Rejang Lebong pada Desember 2018 lalu jumlah KIA yang telah dicetak sudah mencapai 500-an keping, karena data terakhir hingga akhir Februari sudah ada sebanyak 258 keping.

\"Kalau blangko juga tidak ada masalah, karena hingga saat ini masih tersedia sebanyak 19.635 keping blangko KIA,\" paparnya.

Terkait dengan kesadaran masyarakat untuk mencetak KIA sendiri, menurut Yulianti belum tinggi, karena memang di Kabupaten Rejang Lebong, KIA sendiri belum dijadikan salah satu syarat untuk mendaftar sekolah. Hal tersebut setelah Dinas Dukcapil Rejang Lebong melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rejang Lebong untuk belum menjadikan KIA sebagai salah satu syarat untuk mendaftar sekolah.

Hal tersebut dikarena sarana dan prasarana yang dimiliki Dinas Dukcapil Rejang Lebong untuk mencetak KIA belum mendukung. Sehingga khawatir saat KIA dijadikan syarat untuk mendaftar sekolah justru akan menjadi masalah. \"KIA belum bisa dijadikan syarat untuk mendaftar sekolah, karena kalau sudah dijadikan syarat pasti permintaan akan membeludak dan blangko yang kita siapkan saat ini tidak akan cukup,\" papar Yulianti.(251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: