Warga Tebat Sibun Datangi Dewan

Warga Tebat Sibun Datangi Dewan

TAIS, Bengkulu Ekspress - Warga memprotes kinerja Kepala Desa Tebat Sibun, Kecamatan Talo Kecil, Ujang Jahari. Warga tak terima mereka tidak dilibatkan dalam semua item pekerjaan proyek yang dianggarkan dalam Dana Desa (DD) 2018. Protes itu dilakukan sebanyak 10 orang perwakilan warga Desa Tebat Sibun, dengan mendatangi kantor DPRD Seluma, kemarin (18/3).

Kedatangan warga ini diterima langsung Wakil Ketua (Waka) II DPRD Seluma, Okti Fitriani, SPd, MSi. Okti langsung menggelar rapat membahas keluhan warga itu di ruang rapat Sekretariat DPRD Seluma, sekitar pukul 10.00WIB.

Dalam rapat tersebut perwakilan warga, Dihan (55) mengatakan, dirinya memprotes kinerja kades yang dianggapnya tidak memihak terhadap warga. Pekerjaan proyek DD yang seharusnya melibatkan warga, tidak dilakukan kades. Kades justru mengambil tenaga dari luar Desa Tebat Sibun yang nota bene keluarga kades.

\"Yang kami protes dari Pak Kades soal inilah. Jelas-jelas dulu pak wabup menyampaikan pengerjaan proyek DD dengan sistem padat karya tunai. Artinya semua pekerjaan proyek DD dikerjakan warga desa setempat,\" jelas Dihan.

Dijelaskanya dalam rapat saat perencanaan realisasi DD, Kades Tebat Sibun telah menyetujui jika semua item pekerjaan dikerjakan warga Desa Tebat Sibun. Pada kenyataannya saat proyek tersebut dimulai, sang kades membatalkan dan mengambil tenaga dari luar Desa Suban. \"Kami tidak ingin kejadian 2018 terulang lagi. Kami ingin dalam pengerjaan proyek DD 2019, semua pekerjanya warga Desa Tebat Sibun,\" kata Dihan.

Lanjutnya, dengan sikap kades yang tidak terbukamembuat warga Desa Tebat Sibun saat ini menjadi terpecah dan terkotak. Ada warga yang pro dan kontra terhadap kinerja kades tersebut. Saat ini di Desa Tebat Sibun ada dua kubu yang saling bertentangan. \"Jadi dengan sikap kades seperti ini, membuat masyarakat terpecah. Jadi kami ingin pak kades mengikuti aturan, semua pengerjaan proyek tersebut sepenuhnya melibatkan warga Tebat Sibun,\" ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Kades Tebat Sibun, Ujang Jahari, mengakui dalam pengerjaan proyek dirinya melibatkan orang luar bukan warga Desa Tebat Sibun.  \"Memang saya akui jika semua proyek tersebut dikerjakan keluarga saya yang bukan warga Desa Tebat Sibun. Namun, jika memang warga meminta demikian, maka 2019 ini, semua item pekerjaan tersebut akan saya libatkan warga sepenuhnya,\" ucap Ujang.

Menyikapi hal tersebut, Waka II DPRD Seluma Okti Fitriani mengatakan, agar dalam pengerjaan proyek DD 2019 ini, semua warga dilibatkan sesuai dengan keahliannya. \"Jika warga menolak, barulah kades dapat mencari tenaga dari luar. Jika warga menyanggupi, maka pekerjaan tersebut semuanya melibatkan warga Desa Tebat Sibun,\" jelas Okti.

Okti juga menyimpulkan gejolak yang terjadi di Desa Tebat Sibun berlatar belakang kecemburuan sosial atas sikap kades yang memperkerjakan orang luar. \"Untuk membangun desa itu warganya dulu harus kompak. Sebagai yang dituakan, kades harus mampu merangkul semua lapisan masyarakat,\" sampai Okti.

Wabup Seluma, Drs Suparto MSi membenarkan, pengerjaan proyek pembangunan desa dikerjakan dengan sistem padat karya tunai. Artinya semua pekerjaan yang telah dianggarkan dalam DD harus melibatkan warga desa yang bersangkutan.

\"Tujuan pemerintah menggelontorkan DD itu untuk mensejahterakan masyarakat desa. Dengan melibatkan warga dalam semua item pekerjaan, berarti menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat. Sehingga masyarakat terbantu disegi ekonomi menuju kesejahteraan,\" demikian Suparto.(333)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: