Nilai Produksi Tembus Rp 1.02 Triliun

Nilai Produksi Tembus Rp 1.02 Triliun

\"\"Potensi Besar Perikananan Bengkulu

BENGKULU, Bengkulu Ekspress- Produksi perikanan tangkap laut Provinsi Bengkulu pada 2017 lalu mencapai 70 ribu ton, bahkan hingga semester I 2018 lalu, jumlahnya telah mencapai 30.8 ribu ton dengan nilai produksi sebesar Rp 1.02 triliun. Besarnya jumlah dan nilai produksi perikanan laut tersebut diharapkan dapat memicu pertumbuhan ekonomi daerah.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Provinsi Bengkulu, Ivan Syamsurizal ST mengatakan, meskipun potensinya besar, akan tetapi pemanfaatan potensi lestari perikanan laut saat ini belum begitu optimal atau baru mencapai 55 persen.

Untuk mengoptimalkan produktivitas sektor kelautan ini memerlukan sentuhan investasi dari kalangan pelaku usaha maupun pemerintah.

\"Pemanfaatan potensi ikan di Bengkulu pada 2017 lalu baru mencapai 70 ribu ton atau 55 persen dari total potensi lestari sebanyak 126 ribu ton per tahun,\" kata Ivan.

Masih rendahnya pemanfaatkan potensi maritim tersebut kata dia, karena terbatasnya armada kapal di Bengkulu. Saat ini, dari 3.400 kapal, hanya 400 unit saja yang memiliki kapasitas di atas 30 gross tonnage. \"Masih ada 50 ribu ton ikan lagi yang belum termanfaatkan dengan baik. Karena itu, kami membuka peluang usaha bagi investor ataupun nelayan untuk memaksimalkan produktivitas perikanan maritim baik itu melalui tangkap dan budidaya,\" katanya.

Melalui investasi, sektor hulu dapat dikembangkan melalui pembaharuan armada dan lahan budidaya tambak untuk memaksimalkan kebutuhan bahan baku. Sedangkan untuk sektor hilir dapat memacu pertumbuhan industri pengolahan ikan.

Sebagai wilayah yang memiliki garis pantai sepanjang 525 kilometer, tutur Ivan, Bengkulu sangat potensial untuk menjadi kawasan investasi pengembangan ekonomi maritim di koridor barat Sumatera. Berbagai jenis ikan kualitas ekspor tersedia di perairan Bengkulu, seperti tuna, tenggiri, kerapuh hingga lobster.

\"Untuk memaksimalkan potensi, tersebut pemerintah tengah menyiapkan master plan terkait pengembangan sektor perikanan maritim di Bengkulu,\" imbuhnya.

Rencana pengembangan itu disesuaikan berdasarkan potensi wilayah salah satunya dengan membangun dan mengembangkan pelabuhan pendaratan ikan di tiga lokasi, yaitu Mukomuko, Kota Bengkulu, dan Kaur. \"Berbagai inovasi serta strategi yang dilakukan itu diharapkan dapat memaksimalkan pemanfaatan potensi maritim yang ada di Bengkulu,\" tutupnya.

Ikan Tuna Penyumbang Produksi Terbesar

Dari 30.8 ribu ton produksi perikanan tangkap laut di Provinsi Bengkulu, sebanyak 4,580 ton disumbangkan oleh komoditas ikan tuna.  Sementara kontribusi terendah disumbangkan oleh cumi-cumi sebanyak 20 ton. Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Provinsi Bengkulu, Ivan Syamsurizal ST mengatakan, potensi ikan di laut Bengkulu begitu besar terutama ikan tuna. Bahkan hingga semester I 2018 lalu, ikan tuna menyumbangkan nilai produksi mencapai Rp 108 miliar.

Belum ditambah beberapa jenis ikan lainnya seperti udang, tongkol, kembung, teri, layang, kakap, bawal, kerapu, manyung, layur, dan cakalang. \"Potensi laut kita besar, kita harus memanfaatkannya dengan baik,\" tutur Ivan. Akan tetapi potensi ikan tuna dan ikan lainnya di perairan Bengkulu belum digarap secara optimal oleh nelayan daerah ini, akibat terbatasnya alat tangkap. Hal ini menyebabkan ikan tuna yang ada di laut Bengkulu, ditangkap oleh nelayan asing dan nelayan luar daerah ini. Sehingga membuat Bengkulu mengalami kerugian cukup besar setiap tahunnya.

Ia mengatakan, untuk menggarap potensi ikan tuna dan ikan lainnya yang ada di Provinsi Bengkulu, pihaknya akan mengarahkan nelayan yang menggunakan kapal di atas 10 gross ton (GT) mencari ikan. Sebab, kalau kapal di bawah 10 GT tidak mampu menangkap ikan tuna diperairan laut Bengkulu karena selain gelombang tinggi.

\"Saya yakin kalau nelayan menggunakan kapal berbobot mati di atas 10 GT mampu menangkap ikan tuna. Karena itu, kapal besar milik pengusaha ikan di Bengkulu, akan kita arahkan menangkap ikan tuna di perairan Bengkulu,\" ujarnya.

Ivan mengakui potensi ikan tuna selain di Kaur, di perairan laut Enggano juga diakuinya sangat banyak dan kualitas sangat baik untuk ekspor. Bahkan disana ada terdapat ribuan ton ikan tuna di laut Bengkulu, ditangkap oleh nelayan asing dan nelayan luar daerah ini setiap tahunnya. Hal ini menyebabkan Bengkulu mengalami kerugian miliaran rupiah.

\"Kita berharap ke depan tidak ada lagi nelayan asing dan nelayan luar Bengkulu, menangkap ikan tuna di perairan Bengkulu. Sebagai antisipasinya kita akan mengoptimalkan nelayan Bengkulu mencari ikan tuna khususnta di Perairan Enggano,\" ujarnya.

Dengan demikian, keberadaan ikan tuna di Enggano dapat dinikmati nelayan Bengkulu bukan nelayan asing dan nelayan luar daerah, seperti yang terjadi selama ini. \"Saya optimis jika nelayan Bengkulu mencari ikan tuna di Enggano kesejahteraan mereka akan meningkat karena potensi ikan tuna di daerah itu, sangat besar,\" ujarnya.

Selain itu, harga ikan tuna mahal karena untuk kebutuhan ekspor. Karena itu, DKP Bengkulu mendorong nelayan daerah ini untuk menangkap ikan tuna di perairan laut Enggano agar pendapatan mereka meningkat dari yang dihasilkan sekarang.

Namun, Ivan tidak menjelaskan secara pasti potensi ikan tuna di Enggano dan produksi ikan tuna yang dihasilkan Bengkulu, setiap tahunnya tidak jelaskan secara pasti. \"Potensi ikan tuna di laut Enggano sangat besar dan kualitas ikanya terbaik di Indonesia,\" tutupnya.(999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: