Cerita Keluarga Korban Pembunuhan Satu Keluarga

Cerita Keluarga Korban  Pembunuhan Satu Keluarga

Korban Sempat Frustasi, Keluarga Bermimpi Aneh

Dibalik kasus pembunuhan satu keluarga di Kelurahan Talang Ulu, ternyata baik korban maupun keluarga korban sudah mendapat tanda-tanda akan kejadian yang menimpa ketiganya.

Ari Apriko, Curup Timur

SUASANA duka masih terasa dirumah nomor 78 RT 9/3 Gang Melati Kelurahan Talang Ulu Kecamatan Curup Timur pada Senin (14/1) kemarin. Rumah tersebut menjadi rumah duka dalam kasus pembunuhan satu keluarga yang terdiri dari ibu dan dua orang anaknya. Sehari pasca dimakamkan masih banyak sanak saudara bahkan ibu-ibu dari FKPD Rejang Lebong mendatangi rumah duka.

Setibanya dirumah duka, Bengkulu Ekspress bersama sejumlah awak media lainnya disambut oleh kakak kedua korban Junaidi (39). Menurur Junaidi, sebelum kejadian menimpa Hasnatul Laili atau Lili(35), Melan Miranda (16) dan Chyka Ramadani (16) beberapa kejadian aneh hingga korban Lili seakan berpamitan kepada mereka.

Diceritakan Junaidi, beberapa hari sebelum meninggal, korban Lili sempat mengirim pesan melalui whatsapp kepada kakak tertua mereka Jamhadi yang tinggal di Desa Pal Batu Kecamatan Selupu Rejang. Isi pesan WA korban tersebut mengatakan bahwa ia sudah tidak sanggup lagi menghadapi hidup bahkan ia seperti ingin menghakhiri hidupnya.

\"Ia (korban) sempat mengirim wa kepada kakak kami, yang mengatakan ia sudah capek lelah, dan tak sanggup lagi menghadapi persoalan hidupnya dan seperti ingin mengakhiri hidupnya,\" sampai Junaidi.

Saat itu, menurut Junaidi, sang kakak sempat menenangkan dan memberikan semangat kepada korban. Tak hanya itu saat malam kejadian, ibu mereka juga sempat bermimpi yang aneh, dimana menurutnya saat malam sebelum kejadian atau Jumat malam, ibu mereka bermimpi ada saudara mereka yang mencakar-cakar benda yang masih hidup, namun belum jelas apakah yang dicakarnya tersebut hewan atau justru manusia. \"Ibu sempat menduga itu hanya mimpi buruk saja, namun sorenya kami mendapat kabar duka ini,\" terang Junaidi.

Ternyata, tak hanya sang ibu, ayah korban juga sempat mendapat mimpi yang cukup aneh. Menurut pengakuan sang ayah korban Suwardi (68) satu minggu sebelum meninggalnya sang anak dan dua orang cucunya, ia sempat bermimpi memeluk tiga orang jenazah.

Namun ia mengangkap bahwa mimpi tersebut merupakan pertanda baik yaitu akan mendapat rezeki yang banyak, sehingga pasca mendapat mimpi aneh tersebut ia bekerja lebih giat lagi karena percaya mimpinya tersebut merupakan tanda baik. \"Saya tidak tahu kalau mimpi tersebut malah menjadi pertanda buruk dengan datangnya kejadian ini,\" aku Suwardi.

Sementara itu berdasarkan pengakuan Yudi Prayoga suami pertama Lili atau ayah dari dua korban anak, sebelum kejadian menimpa dua putrinya, Yoga mengaku selalu berkomunikasi dengan anaknya, namun terakhir kali mereka bertemu saat lebaran idul fitri 2018 lalu.

Yoga mengaku sebelum kejadian tidak ada firasat sama sekali, namun dalam komunikasi terakhirnya dengan sang anak Melan yang duduk dibangku MAN, Mela sempat meminta agar ia diajak untuk ikut dy ke Tanggerang agar bisa sekolah disana, karena ia mengaku ingin selalu bersama sang ayah, mendapat perminta tersebut, Yoga mengaku menyanggupi permintaan sang anak, namun tentunya Melan harus meminta izin dulu kepada sang ibu. Sejak saat itu ia tak berkomunikasi dengan anaknya hingga akhirnya ia mendapat kabar duka tersebut.

\"Melan minta agar bisa sekolah bersama saya, saya menyanggupinya dan minta dia izin dengan ibunya, setelah itu tidak ada kabar lagi, tau-tau saya dapat kabar duka ini,\" cerita Yoga dengan mata yang berlinang.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: