41 Jam Tengggelam, Ditemukan Tewas

41 Jam Tengggelam, Ditemukan Tewas

KOTA MANNA, Bengkulu Ekspress - Frengki (19) warga yang terseret ombak laut di Pantai Pasar Bawah, Pasar Manna, Senin (7/1) sekitar pukul 16.30 WIb akhirnya berhasil ditemukan. Hanya saja, saat ditemukan, pemuda malang ini sudah tidak bernyawa lagi. Mayatnya ditemukan petani Seluma di laut pantai Maras, Seluma, Rabu (9/1) sekitar pukul 09.30 WIB. Mayat tersebut dibawa nelayan ke pantai Muara Maras, kecamatan Semidang Alas Maras, Seluma.

Sisriyanto, perwakilan Basarnas Bengkulu yang rutin ikut melakukan pencarian mayat korban menuturkan, penemuan mayat tersebut oleh nelayan setempat yang baru pulang dari melaut. Dikatakanya, saat itu ada nelayan yang pulang melaut, Jap (40), nelayan pantai Maras.

Kemudian saat perahu masih berjarak 2 mil dari bibir pantai, Jap melihat ada mayat mengapung di tengah laut. Lalu Jap memberitahukannya kepada nelayan lainnya dan juga warga di pinggir pantai. Setelah itu dengan dibantu nelayan lainnya. Kemudian para nelayan dan warga mendatangi mayat tersebut, kemudian menaikannya ke atas kapal nelayan. Setelah itu dibawa ke pantai Muara Maras.“ Mayat tiba di pinggir pantai sekitar pukul 10.30 WIb,” ujarnya.

Tomi, paman korban menuturkan, setelah mendapat informasi adanya penemuan mayat, di pantai Maras, keluarga besar langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengecek kebenaran informasi tersebut. Setelah dicek, keluarga memastikan, mayat tersebut merupakan Frengki, putra pertama pasangan Izman dan Lifti, warga jalan Aji Acin, Pasar Manna.

Lalu oleh keluarga dengan dibantu polisi, mayat di bawa ke rumah sakit umum daerah hasanuddin damrah.“ Usai Salat Zuhur, jenazah korban dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) Desa Kota Padang, Manna,” ujar Tomi.

Atas telah ditemukannya mayat korban tersebut, Tomi juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu siang malam melakukan pencarian mayat korban, hingga berhasil ditemukan. Sebab tanpa bantuan semua pihak, dirinya tidak yakin mayat korban berhaisl ditemukan. Bahkan kemarin warga juga ikut membantu membawa korban hingga ke pemakaman atau tempat peristirahatan terakhirnya.

“ Kami sekeluarga besar atas nama keluarga korban mengucapkan terima kasih atas bantuan baik pikiran maupun tenaga dari semua pihak, hingga mayat korban berhasil ditemukan,” tambah Tomi.

Kapolres BS, AKBP Rudy Purnomo SIK MH melalui Kapolsek Kota Manna, AKP Tasrin SH mengatakan, setelah mendapat laporan dari warga adanya penemuan mayat di pantai Maras yang diduga warga BS, dirinya bersama anggotanya langsung ke TKP. Setelah tiba di lokasi, mayat masih di tengah laut,lalu anggota ikut membantu warga menjemput mayat tersebut menggunakan perahu nelayan. Setelah tiba di pinggir, mayat langsung dimasukan ke dalam kantong mayat, lalu dibawa ke RSUDHD Manna BS. Setelah dipastikan itu mayat Frengki yang tenggelam, Senin (7/1) sore, lalu mayat diserahkan ke keluarganya untuk dimakamkan.

“ Alhamdulillah mayat korban akhirnya bisa ditemukan, saat ini sudah dibawa pulang keluarganya untuk dikuburkan di tempat pemakaman keluarganyanya,” ujar Tasrin yang ikut menjembut mayat korban di TKP, Rabu (9/1).

Sekedar mengingatkan, sebelumnya korban bersama dua rekannya, Alif (19) dan Okta (19) mandi di muara sungai Air Manna dekat pantai pasar bawah. Saat itu, mereka sedang berada di tengah sungai, tiba-tiba ombak laut besar datang. Kemudian ke-3nya terseret ke tengah laut.

Beruntung, Alif dan Okta berhasil menyelamatka diri hingga bisa menepi ke pinggir pantai. Sedangkan setelah terseret ombak tidak muncul lagi ke permukaan. Hingga akhirnya korban berhasil ditemukan setelah 41 jam tenggelam. Mayatnya ditemukan terapung di laut pantai Maras dengan jarak 2 mil dari bibir pantai.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) BS, Yarusdi S Sos mengingatkan saat ini sedang musim hujan badai. Bahkan ombak laut sedang besar. Dirinya mengimbau agar warga tidak mandi di laut. Sebab dikhawatirkan terjadi kejadian serupa.

“ Semoga kejadian ini dapat kita petik pelajaran agar tidak mandi dilaut saat ombak sedang pasang, semoga ini kejadian terakhir agar ke depan tidak ada lagi warga yang terseret ombak hingga tewas saat mandi di laut,” ujar Yarusdi. (369)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: