Inflasi Bengkulu Terendah Ketiga se-Sumatera

Inflasi Bengkulu Terendah Ketiga se-Sumatera

\"pemprov\"Bengkulu, Bengkuluekspress.com - Angka inflasi Provinsi Bengkulu hingga akhir tahun 2018, berada pada kisaran 2,14 – 2,35 persen year on year (yoy). Angka inflasi membuat Provinsi Bengkulu,masuk dalam urutan inflasi terendah ketiga se-Sumatera. Inflasi ini juga lebih rendah dibandingkan realisasi

angka inflasi 2017, lalu yang tercatat sebesar 3,56 perInflas sen (yoy). Data inflasi ini diketahui saat konferensi pers Pemerintah Provinsi Bengkulu, bersama Bank Indonesia

Perwakilan Bengkulu, di ruangan Media Center Pemerintah Provinsi Bengkulu, Rabu (2/1/19), terkait inflasi daerah.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, Endang Kurnia Saputra mengatakan, realisasi inflasi Tahunan (YoY) Provinsi Bengkulu, 2018, terendah ketiga di Sumatera. Setelah Sumatera Utara dan Aceh. Kondisi tersebut jauh lebih baik jika dibandingkan pada 2017, Bengkulu berada diurutan ke-7 di provinsi yang ada di Pulau Sumatera.

“Kami berharap tingkat inflasi dapat tetap terjaga. Meskipun kenaikan inflasi secara signifikan terjadi pada akhir tahun menjelang libur Natal dan Tahun Baru,” harapnya.

Endang menambahkan, pada 2018, inflasi angkutan udara dapat dikendalikan dengan baik. Dengan ditunjukkan oleh andil inflasi angkutan udara yang menurun dibandingkan 2017. Penurunan andil inflasi angkutan udara ini secara signifikan mampu meredam gejolak inflasi Bengkulu selama 2 tahun terakhir.

Selain itu, komoditas beras dan rokok juga ikut memberikan andil inflasi pada 2018. Hal ini disebabkan permintaan kedua produk tersebut semakin tinggi menjelang akhir tahun.

\"Angka Inflasi pada 2018, menyajikan angka positif untuk menyongsong 2019,\" ungkap Gubernur Bengkulu.

Mantan Wakil Bupati Bengkulu Selatan tersebut mengatakan, strategi ekonomi yang dipakai pemprov agar inflasi baik pada 2018 lebih inklusi dengan mempercepat serapan anggaran 2018 sehingga meningkat.

Hasilnya realisasi inflasi pada 2018, tercatat lebih rendah dibandingkan dengan inflasi nasional yang berada diangka 3.13 persen. Tingkat inflasi dapat terjaga atas keberhasilan pemerintah dan Bank Indonesia dalam mengendalikan harga.

\"Angka tersebut cukup menggembirakan karena inflasinya lebih rendah,” kata Gubernur.

Adanya beberapa komoditas penyumbang inflasi pada 2018 ini dianggap sebagai suatu hal wajar. Hal ini diakibatkan pada akhir Desember 2018, ada perayaan Natal dan tahun baru sehingga terjadi kenaikan harga tiket transportasi udara,\'\' beber gubernur. (HBN)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: