Jelang Nataru, Harga Telur Naik
BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2019, harga kebutuhan pokok seperti telur mulai merangkak naik. Kenaikan harga telur mencapai Rp 54 ribu per karpetnya atau naik Rp 4 ribu dari harga normal.
Pedagang telur di Pasar Panorama Kota Bengkulu, Robinson (37) mengaku, membanderol telur ayam di harga Rp 54 ribu per karpet. Bahkan dengan harga tersebut, keuntungan yang ia peroleh masih terbilang tipis. \"Harga sayuran masih pada normal, belum naik-naik banget. Telur yang naik, Rp 54 ribu per karpet. Ya saya bisa saja jual Rp 52 ribu per karpet, tapi mepet banget untungnya,\" kata Robinson, kemarin (18/12).
Sementara itu, Pedagang Telur Ayam lainnya di Pasar Panorama, Anwar (32) mengaku, telah menjual telur ayam seharga Rp 52 ribu per karpet. Ia menjual dengan harga tersebut mengingat harga telur dari pemasok yang juga mengalami kenaikan beberapa hari terakhir. \"Telur ayam Rp 53 ribu atau Rp 52 ribu lah kita jualnya. Maklum harga dipemasok naik,\" tuturnya.
Ia menuturkan, berdasarkan info dari para pemasok telur ayam, beberapa faktor yang menyebabkan harga telur saat ini tinggi antara lain, bangkrutnya peternak-peternak kecil dan ternak ayam diserang penyakit sehingga produksi telur menurun dan tidak mampu mencukupi kebutuhan pasar. \"Mengapa harga telur bisa naik, ada beberapa faktor. Satu, ada kemungkinan peternak-peternak kecil tidak bisa bertahan,\" tuturnya.
Faktor kedua, lanjut Anwar, akhir-akhir ini banyak ternak ayam petelur yang diserang penyakit selama musim hujan sehingga produksi telur tidak maksimal atau mengalami penurunan. \"Produksi telur mengalami penurunan, biasanya maksimum 90 persen, sekarang rata-rata 70 persen. Misalnya, 1.000 ayam produksi telur 58 kg, sekarang paling dapatnya 40 kg,\" jelas Anwar.
Faktor-faktor itulah yang menyebabkan harga telur mengalami kenaikan. Sehingga kalau produksi telur turun, otomatis permintaan yang selama ini tercukupi menjadi tidak tercukupi. Akibatnya harga telur mengalami kenaikan. \"Semoga saja kedepan pasokannya bertambah banyak sehingga harga telur stabil,\" tutupnya.(999)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: