Pembangunan Pasar Taba Lagan Diprotes

Pembangunan Pasar  Taba Lagan Diprotes

BENGKULU TENGAH, Bengkulu Ekspress- Pembangunan los pasar tradisional di Desa Taba Lagan Kecamatan Semidang Lagan Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) menuai kritik (protes) dari masyarakat. Kepala Desa (Kades) Taba Lagan, Oto Komri menegaskan, keluhan masyarakat bermula setelah melihat kondisi bangunan los pasar yang dituntaskan pada tahun 2017 lalu.

Menurut Kades, bangunan los pasar sama sekali tidak sesuai dengan topograpi permukaan tanah. Dampaknya, los pasar tak bisa dimanfaatkan untuk aktivitas jual beli yang dilaksanakan setiap hari Senin. Diantaranya, siring pasar dibangun oleh kontraktor pada posisi di atas permukaan tanah. Selain itu, sumur bor yang dibangun juga mengalami kerusakan dan tak bisa digunakan. Tak hanya itu, permukaan tanah yang berupa tanah liat menjadi becek.

\"Sejatinya, kami sangat bersyukur dengan adanya bantuan Pemerintah Daerah (Pemda) melalui Disperindagkop dan UKM Kabupaten Benteng yang telah menggelontorkan dana lebih dari Rp 1 miliar untuk pembangunan los pasar di desa kami. Akan tetapi, los pasar yang telah dibangun belum sesuai dengan harapan masyarakat,\" beber Kades.

Khawatir bangunan los menjadi rusak jika dibiarkan terbengkalai terlalu lama, Pemerintah Desa (Pemdes) akhirnya meminta para pedagang untuk melakukan relokasi aktivitas pasar. Yakni, dari lokasi pasar lama yang berada di tepi jalan lintas ke lokasi pasar baru yang dipastikan tak menimbulkan kemacetan lalu lintas.

Mendukung hal itu, pihaknya telah melakukan pembenahan sejumlah infrastruktur yang dibangun. Bahkan, sejumlah siring terpaksa ditimbun dikarenakan tak terlalu bermanfaat. \"Dengan menggunakan dana pribadi, kami telah menyebarkan koral yang berasal dari debu batubara sebanyak 20 truk pada permukaan tanah kawasan pasar.

Tujuanya, aktivitas pedagang dan pembeli bisa lebih nyaman. Terhitung sejak 3 Desember 2018, pasar Taba Lagan sudah difungsikan. Alhamdulillah, semua pedagang juga tak menolak untuk direlokasi,\" demikian Komri. (135)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: