Keluhkan Antrean SPBU Mengular

Keluhkan Antrean SPBU Mengular

\"\"SUKARAJA, Bengkulu Ekspress - Antrean kendaraan bermotor, baik mobil maupun sepeda motor di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Desa Lubuk Sahung Kecamatan Sukaraja, terlihat semakin mengular (panjang,red). Terbaru, kemarin (29/10) pukul 10.00WIB, panjangnya antrean mencapai satu kilometer. Kendaraan berjejer rapi muai dari dalam SPBU hingga ke bahu jalan arah Tais menuju Kota Bengkulu.

Panjangnya antrean ini sangat dikeluhkan masyarakat, menurut salah seorang warga yang mengantre, Salim (42), warga Kelurahan Sukaraja, Kabupaten Seluma, untuk mendapatkan BBM harus relah mengantre hingga 3-5 jam.

‘’Saya dari Subuh ngantre, Pak, hingga kini belum juga dapat. Padahal saya hanya mengisi untuk motor saja,’’ terang Salim kepada Bengkulu Ekspress.

Dikatakan Salim, di SPBU Sukaraja ini sudah lama tidak melayani BBM jenis Premium. BBM yang tersedia hanya Pertalite, Pertamax dan Solar. Namun demikian, karena sangat membutuhkan BBM ini, masyarakat tetap rela mengantre untuk mendapatkannya. Bahkan Salim, menduga jika kendaraan yang antri sebagian besar sudah menimbun BBM baik jenis Premium maupun solar. “Mau diapakan lag, Pak, kita butuh. Kalau beli dieceran harganya mencapai Rp 10 ribu,’’ ujarnya.

Ditambahkannya dirinya juga mengeluhkan banyak sepeda motor yang tankinya sudah dimodifikasi ikut mengantre. Bahkan jika BBM masuk, antrean sepeda motor jenis ini terus berulang-ulang membeli BBM. “Kalau saya perhatikan mereka ini ngunjal. Kalau bisa sepeda motor seperti ini ditindak, khusus yang kedapatan untuk mengecer,’’ ucapnya.

Sementara itu ketika Bengkulu Ekspress mencoba mengkonfirmasi langsung kepada manajemen SPBU tidak mendapat jawaban yang memuaskan, alasannya pengelola SPBU sedang tidak berada di tempat. ‘’Bos (pimpinan) sedang keluar Pak. Kami tidak berani berkomentar,’’ ujar salah seorang petugas SPBU yang enggan menyebutkan namanya, kemarin (29/10).

Ketika di tanya soal BBM jenis Premium, didapatkan jawaban bahwa SPBU tetap menjual namun sedang kosong. Begitu juga pada BBM jenis Solar juga tengah kosong. ‘’Kalau sekarang (kemarin,red) Premium kosong pak, sedang dalam perjalanan,’’ katanya.

Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop UKM) Kabupaten Seluma, Mulyadi, SSos mengimbau, agar petugas SPBU mengutamakan kendaraan milik masyarakat. Bukan milik pengecer yang akan menjual kembali BBM tersebut dengan harga yang tinggi.

‘’Memang rencananya dalam waktu dekat kita turun langsung ke lapangan untuk mengecek keluhan masyarakat soal BBM ini. Untuk waktu tidak dapat kami sampaikan karena sifatnya kita mendadak,’’ sampai Mulyadi.

Tambahnya jika saat pengecekan nantinya ada SPBU yang mengutamakan pengecer ketimbang masyarakat, maka Disperindagkop UKM memberikan teguran keras kepada pemilik atau pengelola SPBU. ‘’Tidak menutup kemungkinan izinnya kita rekomendasikan untuk dicabut, jika memang tetap membandel,’’ pungkasnya. (333)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: