Pembangunan Tol Terkendala , Empat Syarat Belum Tuntas
BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Rencana Pembangunan jalan tol dari Bengkulu ke Lubuklinggau, Sumatera Selatan (Sumsel) masih abu-abu. Sebab, sampai saat ini empat syarat belum diselesaikan oleh pihak konsultan PT Hutama Karya.
Syarat itu seperti dokumen feasiblity study (FS), analisis dampak lingkungan (amdal), masterplan pembangunan dan dokumen perencanaan pengadaan tanah.
Kepala Biro Pembangunan Daerah (Bangda) Provinsi Bengkulu, Taufik Adun SE MSi mengatakan, pihak konsultan saat ini masih menyelesaikan dokumen amdal.
\"Mereka (konsultan) masih proses amdal dulu,\" ujar Taufik kepada Bengkulu Ekspress, kemarin (16/10).
Setelah amdal selesai, maka selanjutnya akan menyelesaikan 3 syarat lainnya yang juga belum diselesaikan. Menurut Taufik, syarat tersebut wajib dipenuhi untuk pembangunan jalan ton sepanjang 92 kilometer yang menjadi proyek anggaran pendapatan belanja negara (APBN) itu.
\"Kita masih menunggu itu selesai dulu,\" paparnya.
Sebelumnya, konsultan juga telah menyelesaikan trase jalan ton dari Bengkulu ke Lubuklinggau. Trase tersebut juga sudah dikeluarkan peraturan gubernur (pergub). Ketika nantinya 4 syarat itu telah selesai, maka akan ditentukan penetapan lokasi (penlok) pembangunan jalan tol tersebut. Penlok itu nanti menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu untuk menyelesaikannya.
\"Penlok nanti kewenangan pemprov. Jadi, gubernur akan menetapkannya secara langsung,\" tambah Taufik.
Pemprov tetap menargetkan pembangunan jalan tol itu dimulai 2019 mendatang. Rencana titik awal pembangunnya akan dimulai dari Provinsi Bengkulu di dekat terminal Betungan, Kota Bengkulu.
\"Tetap tahun depan mulai pembangunannya. Kita akan dorong terus,\" imbuhnya.
Tidak hanya jalan tol, pembanguan rel kereta api dari Pelabuhaan Pulau Baai ke Kota Padang Kabupaten Rejang Lebong juga belum selesai syaratnya.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Bengkulu, Ir Budi Djatmiko MM mengatakan, saat ini masih proses evaluasi dokumen studi kelayakaan di Kementeriaan Perekonomian (Kemenko).
\"Masih proses evaluasi. Kita masih menunggu hasilnya itu,\" ungkap Budi.
Budi menyakini, setelah itu selesai, maka tahun depan sudah bisa mulai pembangunan rel kereta api tersbeut.
\"Tahun depan, target sudah mulai pambangunnya,\" tandasnya. (151)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: