4 Petugas Dipukuli dan Dilempar Batu
Saat Kebakaran di Tunas Harapan
CURUP, Bengkulu Ekspress - Kejadian kebakaran yang terjadi pada Rabu (10/10) malam dicederai oleh ulah oknum yang tidak bertanggung jawab. Dimana dalam kejadian tersebut setidaknya ada empat anggota Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) mendapat pelakuan tidak menyenangkan
Perlakukan tidak menyenangkan yang dialami empat petugas pemadam kebakaran tersebut mulai dari pelemparan batu terhadap petugas hingga pemukulan baik menggunakan tangan kosong maupun menggunakan kayu atau bambu.
\"Saat memadamkan kebakaran semalam (Rabu malam), ada empat petugas kita yang dipukul atau dilempar dengan batu,\" sampai Kepala Dinas Damkar Kabupaten Rejang Lebong, Drs Sumardi MSi saat dikonfirmasi di Mapolres Rejang Lebong Kamis (11/10) pagi.
Empat orang petugas Damkar yang mendapat perlakuan tak mengenakkan tersebut antara lain Bambang yang terkena lemparan batu. Akibat kejadian tersebut, ia harus menerima sejumlah jahitan di bagian kepalanya. Sementara itu yang dipukul oleh orang tak dikenal adalah Krisna, kemudian Lukman dipukul menggunakan bambu dan Agung terkena tamparan. \"Untuk pelakunya kita belum tahu, karena kondisi saat itu ramai dan gelap,\" sampai Sumardi.
Atas kejadian tersebut Sumardi melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Rejang Lebong. Laporan tersebut mereka buat dengan harapan kejadian tersebut tidak terulang lagi, karena menurutnya, petugasnya sudah berulang kali menerima perbuatan tak menyenangkan saat melaksanakan tugas memadamkan api.
Selain melaporkan perbuatan pemukulan dan pelemparan terhadap petugasnya tersebut, Sumardi juga mengaku melaporkan ujaran kebencian yang dilakukan salah satu netizen di media sosial. Dari ujaran kebencian tersebut, menurut Sumardi yang memicu terjadinya tindakan anarkis kepada anak buahnya yang tengah bertugas memadamkan api.
Dimana menurutnya, ujaran kebencian yang dilakukan akun media sosial tersebut yang menyebutkan bahwa petugas Damkar terlambat datang, kemudian kendaraan yang datang 4 unit semuanya rusak dan tidak berisi air. Padahal menurut Sumardi, respon mereka terhadap terjadinya kebakaran tersebut sangat cepat, dimana hanya 10 menit dari menerima laporan, petugasnya langsung tiba dilokasi dan melakukan pemadaman.
\"Jadi yang lama itu laporan masuk ke kita, kalau laporan cepat sampai kita pasti cepat datang,\" tegas Sumardi.
Kemudian terkait dengan kendaraan mereka yang rusak, Sumardi memastikan ada enam mobil kebakaran yang mereka miliki semuanya dalam keadaan baik dan siap beroperasi. Selain itu, ketersedian air dimasing-masing mobil selalu siap 24 jam, jadi menurut Sumardi bohong kalau mengatakan mobil mereka rusak dan tidak membawa air.
Sementara itu, terkait dengan penyebab kebakaran sendiri, menurut Sumardi api diduga kuat berasal dari bengkel yang ada bagian bahwa rumah Ruslan, asal api diduga dari konsleting listrik. Api cepat membesar karena rumah Ruslan terbuat dari kayu, dan kemudian merambat ke rumah lainnya sehingga total ada 4 rumah yang menjadi korban kebakaran, dua diantaranya rata dengan tanah sedangkan dua lagi mengalami rusak berat.
Dalam kesempatan tersebut, Sumardi juga meminta kepada masyarakat Rejang Lebong untuk tidak menjadikan kejadian kebakaran sebagai tontotan, terlebih lagi hanya sekadar untuk mengambil gambar atau video menggunakan Hp yang mereka miliki. Karena menurut Sumardi, akhir-akhirnya ini setiap terjadi kebakaran, masyarakat selalu berbondong-bondong untuk menyaksikan kebakaran, kondisi tersebut tentu saja akan menyulitkan petugas untuk menuju lokasi kebakaran.
Sementara itu, Kasat Reskrim AKP Jery Antonius Nainggalon yang mewakili Kapolres Rejang Lebong AKBP Ordiva SIK membenarkan pihaknya telah menerima laporan dari Kepala Dinas Damkar terkait dengan kekerasan yang dialami petugasnya saat memadamkan api saat kebakaran terjadi di Kelurahan Tunas Harapan Curup Utara.
\"Untuk laporan dari pihak Damkar sudah kami terima, dan akan langsung kita dalami,\" singkat Kasat.
Sementara itu, berdasarkan pantauan Bengkulu Ekspress di lokasi kebakaran, pasca kebakaran Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong langsung turun ke lapangan hal tersebut terlihat dari langsung dibangunnya tenda darurat tak jauh dari lokasi kebakaran. Selain itu, Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong melalui Dinas Sosial dan BPBD serta Baznas Kabupaten Rejang Lebong langsung menyerahkan bantuan tanggap bencana mulai dari keperluan sehari-hari hingga seng untuk empat rumah yang terbakar.
Penyerahan dilakukan langsung oleh Ketua TP PKK Kabupaten Rejang Lebong Hj Fitri Hertikasari A Hijazi SE. Sebelumnya juga Wakil Bupati Rejang Lebong, H Iqbal Bastari SPd MM juga sempat meninjau lokasi kebakaran.
Selain membakar tiga rumah, ternyata kebakaran tersebut juga menghanguskan tiga unit sepeda motor yang tersimpan di dalam bengkel yang ada dibagian bawah rumah Ruslan.
\"Selain rumah, ada tiga motor didalam bengkel yang ikut terbakar,\" sampai Amrul (45) salah satu warga Kelurahan Tunas Harapan.
Dijelaskan Amrul, saat kejadian api memang berasal dari bengkel yang tengah ditinggal pergi oleh pemiliknya. Bengkel tersebut tengah ditinggalkan pemiliknya ke Palembang sejak lebaran beberapa waktu lalu.
\"Bengkel tersebut memang tengah kosong, tadi kita sudah hubungi pemiliknya, mereka lagi di Palembang,\" sampai Amrul.
Untuk diketahui pada Rabu (10/10) malam sekitar pukul 20.00 WIB, dalam kejadian tersebut empat rumah terbakar. Dari empat rumah tersebut dua diantaranya habis tanpa sisa atau rata dengan tanah sedangkan dua lainnya mengalami rusak berat.
Empat rumah yang terbakar tersebut adalah milik dalah milik Ruslan, Abil, Warung Bakso Marem dan Toko Pupuk Irul. Dua rumah yang habis terbakar dan rata dengan tanah tersebut adalah rumah Wak Ruslan dan Bakso Marem. (251)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: