Pantau Cuaca Ekstrem, Gempa, Potensi Tsunami

Pantau Cuaca Ekstrem,  Gempa, Potensi Tsunami

Kapolda Cek Radar BMKG

KAPOLDA Bengkulu, Brigjen Pol Drs Coki Manurung SH MHum, meninjau alat Radar Badan Meteorologi Klimatologi Giofisika (BMKG) Fatmawati Bengkulu. Hasilnya semua peralatan Radar BMKG Fatmawati Bengkulu dalam keadaan standbay dan siap untuk memberikan informasi potensi terjadinya cuaca ekstrem, gempa dan potensi terjadinya tsunami di wilayah Provinsi Bengkulu.

\"Ya, semua peralatan Radar BMKG ini bagus, artinya siap untuk memantau kapan cuaca ekstrem, dan tsunami setelah terjadinya gempa bumi. Semua alat Radarnya bagus dan ready,\" ungkap Kapolda saat melakukan pengecekan di kantor BMKG Bandara Fatmawati kemarin (1/10).

Diungkapkannya, alat yang mendeteksi tsunami ini selalu update perkembangan dan situasinya. Jadi, dapat diketahui setelah gempa bumi dengan kekuatan sekian apakah terjadi tsunami atau tidak dapat ditangkap oleh alat radar yang sudah terpasang tersebut.

“Alat untuk mendeteksi tsunami ini berada di laut dengan jarak beberapa mil ya. Jadi, setelah gempa bumi kemudian terjadi tsunami, waktu untuk mengevakuasi masyarakat itu hanya beberapa menit, tergantung dengan kekuatannya,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Stasiun Meteorologi Fatmawati Soekarno Bengkulu, Warjono juga mengungkapkan, seluruh kondisi cuaca di wilayah Provinsi Bengkulu ini terpantau, mulai dari Kabupaten kaur hingga Kabupaten Mukomuko. Apabila ada cuaca buruk pihaknya dapat mendeteksi sejak dini dan langsung memberikan informasi tersebut kepada masyarakat melalui media sosial dan lain sebagainya. “Ya, seluruh wilayah Bengkulu ini semuanya tercakup. Alat untuk mendeteksi situasi cuaca ini stanbay 24 jam dan kita updat seriap saat,” imbuh Warjono.

Lanjut Warjono, khusus untuk alat yang bisa mendeteksi terjadinya tsunami sudah ada alat khusus dan sudah banyak yang terpasang yaitu mulai dari wilayah Mukomuko, dan di wilayah Kaur. Ada beberapa titik alat untuk mendeteksi tsunami ini sudah terpasang.

“Alat untuk mendeteksi terjadinya tsunami ini ada 6 titik yang sudah kita pasang di wilayah Provinsi Bengkulu ini, mulai dari Mukomuko hingga ke Kaur yang totalnya sekitar ada 6 titik,” demikian ungkapnya.

Ditambahkannya, alat untuk mendeteksi terjadinya tsunami ini tergantung dengan besar kecilnya tsunami yang akan terjadi. Seperti yang terjadi di Palu itu hanya beberapa menit saja tsunaminya datang. “Kalau waktunya sebentar ya. Kalau 100 kilo meter dibagi 700 meter perjam hanya beberapa menit waktu untuk mengevakuasi masyarakat. Jadi, kepada masyarakat kalau terjadi gempa ya harus segera lari menyelamatkan diri, dan jangan ke daerah pinggir pantai,” tutupnya. (529)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: