Pelebaran Jalan Zainul Arifin Terkendala
BENGKULU, Bengkulu Ekspress- Proyek pelebaran Jalan Zainal Arifin yang menghubungkan kawasan Lingkar Timur menuju simpang 4 Kompi Kota Bengkulu, tampaknya mengalami kendala. Yakni Dinas PUPR Kota Bengkulu tidak bisa melakukan pembokaran jalan di depan komplek militer TNI karena harus meminta izin ke pusat.
\"Kita sudah ajukan izin ke Kodim kemudian ke Danrem, tetapi tampaknya memang harus dapat izin dari Kepala Staf Angkatan Darat (KASAT), makanya sekarang belum bisa kita kerjakan jalan itu,\" kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Bengkulu, Syafriandi ST MSi, kemarin (30/9).
Untuk diketahui, proyek jalan tersebut sudah dimulai pertengahan tahun 2018 lalu. Jalan itu dilebarkan 3 meter ke kiri dan 3 meter ke kanan sehingga harus membongkar beberapa pagar warga di pinggir jalan, termasuk pagar komplek militer tersebut. Selain itu, pihak PUPR juga membangunan drainase yang cukup besar agar tidak terjadi banjir.
Pengerjaan proyek ini juga mendapat pengawasan dari DPRD Kota Bengkulu. Karena itu, dewan meminta agar DPUPR segera menyelesaikan izin untuk membongkar pagar komplek militer tersebut, agar tidak terjadi kecemburuan sosial terhadap masyarakat yang sudah dibongkar pagarnya.
Anggota Komisi II DPRD Kota, Heri Ifzan SE menilai, proyek jalan ini cukup lamban, karena hingga kini belum dilakukan pengaspalan, ditambah lagi pembuatan drainase yang tidak merata. Akibatnya, jalur padat lalu lintas tersebut menimbulkan debu dan polusi udara sehingga membuat rumah-rumah warga menjadi kotor, banyak pula warga yang terpaksa menutup warungnya.
\"Kita lihat perkembangan dari hari ke hari, jalan ini sangat lambat, dan tidak menjamin apakah kualitas jalan bisa bagus. Karena, hampir setiap tahun Jalan Z Arifin ini kita anggarkan karena cepat sekali rusak,\" tandas Heri.
Selain itu, pihaknya juga mencurigai tingginya anggaran proyek jalan tersebut yang mencapai Rp 11,5 miliar, sedangkan panjang jalan tidak sampai 2 kilometer. Menurut Heri, berdasarkan harga pasaran nasional untuk peningkatan kualitas jalan hotmix ini seharga Rp 1,5 miliar per 1 km. Artinya untuk menuntaskan Jalan Z Arifin ditambah dengan pembangunan drainase sebenarnya hanya membutuhkan anggaran tidak lebih dari Rp 5 miliar.
\"Nah, dengan anggaran yang fantastis ini harus kita awasi, apa-apa saja yang dibangun dan seperti apa kualitasnya. Maka nanti akan kita jadwalkan hari Selasa untuk turun sidak ke sana,\" pungkasnya. (805)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: