Yayasan Polres Bengkulu Peduli

Yayasan Polres Bengkulu Peduli

Tiga Janda Bersyukur, Rumah Reotnya Dibedah

YAYASAN Polres Bengkulu Peduli membedah rumah dihuni tiga orang janda yang merupakan satu keluarga di Jalan Cendana 2, RT 6 RW 2, Kelurahan Sawah Lebar Baru, Kecamatan Ratu Agung. Tiga orang janda satu keluarga tersebut yakni Nurbaya (80), Rosmarita (45) anak dari Nurbaya dan cucu dari Nurbaya, Lita Nurmalasari (15).

Rumah milik Nurbaya tersebut merupakan rumah ke-6 yang dibedah oleh Yayasan Polres Bengkulu Peduli. Seperti apa kondisi rumah Nurbaya sampai akhirnya layak mendapatkan bantuan, berikut laporannya. Jika dilihat kondisi rumah Nurbaya siapapun pasti akan iba, dinding dari papan kayu usang, reot atap dari seng yang sudah rusak, ukuran rumah sempit dan pengap.

Jika hujan Nurbaya mengaku tidak bisa tidur, selain atap bocor rumah Nurbaya yang berada dibawah tebing kerap mendapatkan kiriman air dari atas. Jika hujan deras, menumpang dirumah keluarga atau tetangga sudah pasti dilakukan Nurbaya, anak dan cucungnya. \"Apalagi kalau badai, saya takut sekali karena rumah seperti bergoyang atapnya berbunyi,\" ungkap Nurbaya yang sudah menjanda lebih kurang 25 tahun tersebut.

Meski bisa diajak berkomunikasi, tubuh renta Nurbaya tidak bisa disembunyikan. Nurbaya lebih sering duduk, kerap mengeluhkan nyeri dibagian kakinya. Tidak heran jika Nurbaya lebih sering beraktifitas didalam rumah ditemani anak dari Rosmarita, Lita Nurmalasari dan anak Lita yang masih kecil.

Nurbaya hanya mengandalkan Rosmarita yang bekerja disalah satu rumah makan di Kota Bengkulu. Penghasilan tidak seberapa hanya cukup untuk makan sehari-hari. Dulu Nurbaya sempat bekerja sebagai tukang sapu dijalan-jalan Kota Bengkulu. Tentu penghasilan tidak seberapa, tidak heran jika rumah peninggalan Almarhum suaminya sudah 35 tahun tidak dibangun.

\"Tidak tahu mau memberikan apa nanti, saya cuma bisa berterima kasih sebesar-besarnya kepada yayasan dan donatur yang sudah membantu saya,\" imbuh Nurbaya.

Ketua RT 6, A Safri mengatakan, sudah lama dirinya mengusulkan agar rumah milik Nurbaya tersebut dibedah. Hanya saja belum ada jawaban dari pihak terkait. Bantuan malah datang dari Yayasan Polres Bengkulu Peduli setelah melakukan pendataan terhadap Nurbaya dan benar rumah tersebut milik Nurbaya beserta sertifikatnya.

Dari puluhan KK yang tinggal di RT 6, menurut Safri yang paling parah kondisi rumahnya hanya Nurbaya. \"Saya selaku ketua RT jelas sangat berterima kasih kepada Yayasan Polres Bengkulu dan donatur. Sudah 35 tahun baru kali ini rumah bu Nurbaya ini dibangun. Saya dan warga sekitar sangat tahu bagaimana kondisi bu Nurbaya dengan anak dan cucunya, mereka pantas dapat bantuan,\" jelas Safri.

Ketua Harian Yayasan Sosial Polres Bengkulu Pedul, Bripka Radi mengatakan, tidak sembarang orang menerima bantuan bedah rumah yayasan Polres Bengkulu. Selain rumah harus berdiri diatas tanah sendiri dan bersertifikat, kategori ekonomi menengah kebawah menjadi pilihan atau benar-benar tidak mampu dari segi ekonomi. Tidak heran jika tim dari Yayasan Polres Bengkulu Peduli saat mencari calon penerima bedah rumah harus benar-benar selektif dan teliti, sehingga bantuan yang diberikan benar-benar dirasakan dan memang dibutuhkan. \"Tidak hanya berhenti sampai sini saja, kita terus mencari calon penerima bantuan bedah rumah lain,\" jelas Radi.

Jika ditata, selain kegiatan bedah rumah, Yayasan Polres Bengkulu Peduli sudah 15 kali memberikan bantuan. Jumlah tersebut terbagi ke pembangunan tempat ibadah dan pendidikan sebanyak tiga unit, bedah rumah sebanyak enam unit, penerima bantuan pembangunan rumah lima orang dan bantuan berobat gratis diberikan kepada satu orang.

Sumber dana pemberian bantuan berasal dari para donatur dan para dermawan. Jika tidak ada sokongan dana dari mereka, Yayasan Polres Bengkulu belum tentu bisa memberikan bantuan kepada warga yang membutuhkan. Untuk itu, Radi berharap agar masyarakat Kota Bengkulu dan sekitarnya yang bisa menyisihkan sedikit uang untuk diberikan kepada penerima, Yayasan Polres Bengkulu Peduli sangat berbesar hari menerima. \"Giat seperti ini tidak akan berhenti, harapan kami ya setiap tahun harus ada,\" tegas Radi.

Peletakan batu pertama dilakukan oleh Wakapolres Bengkulu, Kompol Farouk Oktora SH SIK, Kasat Lantas AKP Agis Arya Denawan, Camat Ratu Agung, perwakilan Agung Toyota Bengkulu, Dirut BEMG Sukatno Msi disaksikan ratusan masyarakat dan anggota Polres Bengkulu.(167)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: