Rokok Penyumbang Inflasi
MESKIPUN pada Agustus 2018, Bengkulu mengalami deflasi, beberapa komoditas masih memberikan sumbangan inflasi yang cukup signifikan terhadap ekonomi Bengkulu. Komoditas tersebut diantaranya, rokok kretek, dan rokok kretek filter.
Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Dyah Anugrah Kuswardani MA mengaku, meskipun hanya memberi andil inflasi yang tidak begitu besar kepada ekonomi Bengkulu. Akan tetapi hampir setiap BPS merilis data perkembangan indeks harga konsumen (IHK), rokok selalu saja memberikan sumbangan inflasi bagi daerah.
\"Pada Agustus 2018, rokok kretek dan filter memberikan andil inflasi masing-masing sebesar 0.0412% dan 0.036%,\" kata Dyah, kemarin (9/9).
Meskipun rokok selalu memberikan andil inflasi yang tidak sampai 1%, namun hasil tersebut dapat memberikan pemahaman jika rokok selalu dibutuhkan orang. Padahal bukan termasuk salah satu komoditi makanan.
\"Saya pikir, merokok sudah jadi kebutuhan bagi bapak-bapak, ada istilah orang, tidak makan tidak apa, asal merokok sudah cukup,\" ujarnya.
Selain itu, kebiasaan masyarakat adalah meskipun harga rokok naik mereka tidak akan banyak protes. Sehingga harga rokok setinggi apapun pasti dibeli masyarakat. \"Lain halnya dengan harga beras, naik dikit langsung banyak yang protes, rokok tidak ada yang protes meskipun cukainya juga dinaikkan,\" terang Dyah.(999)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: