Petani Sawit Sulit Dapatkan Modal
BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Belum sejahteranya para petani sawit di Bengkulu dinilai karena masih minimnya lembaga keuangan yang berpihak kepada petani dalam mengembangkan produksi sawit. Bahkan, beberapa lembaga keuangan memberikan syarat yang cukup memberatkan para petani sawit. Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Bengkulu, A. Jakfar mengatakan, petani kelapa sawit masih sulit mendapatkan akses permodalan dari perbankan.
\"Ada syarat berat, butuh agunan, tentu sangat memberatkan petani untuk menunjukkan agunan. Lembaga keuangan belum berpihak kepada petani,\" kata Jakfar, kemarin (26/8).
Persoalan lain, lanjutnya, saat petani sudah bisa memenuhi syarat untuk meminjam, petani harus membayar cicilan pada bulan berikutnya setelah kontrak berjalan. Padahal, menurutnya, tanaman sawit memerlukan waktu tumbuh menjadi pohon belum berbuah saja pada usia tiga tahun.
“Petani perlu dana juga untuk jalan yang baik, pembinaan kelompok tani, dan mendapatkan pupuk, kalau langsung membayar cicilan maka cukup berat juga untuk petani,\" tukas Jakfar.
Sementara itu, Kepala Perwakilan PT Bank Rakyat Indonesia (Bank BRI) Tbk Cabang Bengkulu, Ismet Sarmen mengaku terus mendukung pertumbuhan ekonomi di sejumlah daerah, khususnya daerah yang memiliki prospek kegiatan ekonomi yang pesat. Dukungan tersebut antara lain diberikan pada pada sektor perkebunan khususnya kelapa sawit, serta pertumbuhan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam bentuk kredit usaha rakyat (KUR).
\"Salah kalau tidak ada kredit bantuan untuk petani sawit, karena kami sudah mengucurkan KUR sebesar kurang lebih sekitar Rp 800 miliar\" terang Ismet.
Dengan bantuan pengucuran KUR ke sektor perkebunan dan UMKM yang bergerak pada produk-produk ekspor, diharapkan bisa meningkatkan pangsa pasar komoditas ini. Lebih lagi untuk mensejahterakan para petani yang ada di Bengkulu.
\"Kami memberikan bantuan KUR untuk peremajaan kebun (replanting) tanaman kelapa sawit dengan masa tenggang lima tahun dan bunga 7 persen,\" tutupnya.(999)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: