Mahasiswa Unpar Ekspedisi Sungai Seblat

Mahasiswa Unpar Ekspedisi Sungai Seblat

LEBONG, Bengkulu Ekspress– Selama 4 hari 4 malam, sebanyak 9 orang mahasiswa Mahasiswa Pecinta Alam (Mahitala) Universitas Katholik Parhyangan (Unpar) Bandung melakukan ekspedisi mengarungi aliran sungai Seblat Ulu hingga Seblat Ilir yang berada di kawasan Desa Seblat Kecamatan Pinang Belapis Kabupaten Lebong.

Bupati Lebong, H Rosjonsyah SIp MSi melepas secara langsung 9 mahasiswa tersebut, di ruang rapat Kantor Bupati Lebong, kemarin (06/07).  Dikatakan Bupati Lebong, H Rosjonsyah SIp MSi menyambut baik apa yang akan dilakukan oleh mahasiswa dari Unpar Bandung yang akan melihat lokasi air sungai Seblat Ulu hingga Seblat Ilir yang akan ditempuh selama 4 hari 4 malam dengan menggunakan perahu karet. Apalagi selama ini pihaknya dari Pemkab Lebong maupun dari Fedrasi Arum Jeram Indonesia (FAJI) Lebong belum pernah melakukan ekpedisi aliran air tersebut.

“Rencana sudah ada, tetapi kita belum memiliki waktu untuk melakukan ekspedisi.Namun ini ada adik-adik ingin survey atau observasi ke kawasan tersebut,” ucapnya, kemarin (06/08).

Dalam melakukan observasi sungai yang dilakukan para mahasiswa, Bupati sangat meyakini bahwa para mahasiswa telah memiliki pengalaman dalam mengarungi sungai. Apalagi para mahasiswa sempat mengatakan bahwa mereka pernah mengarungi sungai selama 9 hari 9 malam di daerah lain. Akan tetapi sebagai orang tua dan Pemerintah Kabupaten Lebong, masih merasa kahwatir. “Sehingga saya minta kepada pihak FAJI untuk ikut mendampingi mereka selama melakukan observasi sungai Sebelat,” jelasnya.

Apa yang dilakukan oleh para mahasiswa Unpar nanti, Bupati berharap, bisa berjalan dengan baik tanpa adanya masalah sehingga bisa pulang dalam keadaan baik-baik saja. Dimana nantinya hasil dari kegiatan yang dilakukan oleh para mahasiswa akan berdampak kepada daerah Lebong.“Jika itu nanti ada arum jeramnya dan green canyon maka kenapa tidak menjadi salah satu wisata baru khususnya arum jeram,” sampainya.

Sementara itu, Refan Nugraha, selaku pendamping senior Mahitala Unpar mengatakan, bahwa kegiatan mereka nantinya bukan hanya terfokus untuk menaklukan aliran sungai. Namun pada saat melakukan pengarungan mereka akan melihat kondisi air, tumbuhan, kawasan baik kawasan yang landai atau tidak serta yang lainnya. “Dimana nanti akan kami tulis dan menceritakannya dalam bentuk laporan,” ujarnya.

Karena bukan semata-mata ingin menaklukan arus air, maka pada saat melakukan ekspedisi mereka akan melihat kondisi air apakah memungkinkan untuk dilewati atau tidak. Jika nantinya kondisi air tidak memungkinkan maka mereka tidak akan memaksakan. “Kami akan angkat perahu dan semua peserta akan bersama-sama berjalan di pinggir air mencari kondisi air yang tidak berbahaya,” sampainya.

Untuk memastikan keberadaan dan kondisi lingkungan sungai, nantinya setiap hari mereka akan melaporkan langsung kepada pihak Mahitala Unpar yang telah menunggu di Bandung, serta melaporkan juga kondisi ke pihak Basarnas.

“Karena kami harus terus terhubung agar mereka bisa mengetahui kondisi kami, untuk itulah kami menggunakan telpon yang langsung terkoneksi dengan satelit,” ucapnya.

Dengan kegiatan ini, dirinya berharap tidak terjadi apa-apa serta hasil dari apa yang telah mereka lakukan bisa berguna baik untuk mereka maupun Pemkab Lebong. Apalagi dikatakan Bupati bahwa belum ada yang melakukan ekspedisi di aliran sungai tersbebut kecuali mereka (Mahitala Unpar). “Kami hanya minta doa dan dukungan dari semua pihak apa yang kami lakukan ini,” pinta Refan.(614)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: