Upayakan Pelabuhan Nelayan dan Breakwater

Upayakan Pelabuhan Nelayan dan Breakwater

KOTA MANNA, Bengkulu Ekspress– Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bengkulu Selatan (BS), Gusnan Mulyadi SE MM mengaku prihatin dengan musibah perahu nelayan yang sering karam di muara sungai air Manna, di Pantai Pasar Bawah. Pasalnya bukan hanya satu kali saja nelayan yang korban terjangan ombak laut.

Namun selama ini nyaris terjadi setiap bulan. Bahkan nelayan yang tewas bukan hanya Nasran (40) warga jalan letnan Jahidin, Pasar Manna saja, namun sudah banyak nelayan lainnya yang nyawanya berakhir di muara pantai Pasar Bawah.

“Kondisi ini sangat disayangkan, ke depan saya akan upayakan pembangunan pelabuhan nelayan dan juga breakwater di Pantai Pasar Bawah, juga akan dilakukan normalisasi muara sungai air manna agar alur nelayan selalu dalam,” ujar Gusnan.

Gusnan mengatakan, kewenangan pembangunan pelabuhan dan breakwater merupakan tanggungjawab pemerintah pusat melalui balai sungai regional 7 Sumatera. Bahkan sebelumnya sudah ada perencanaan dari pemerintah pusat untuk membangun pelabuhan nelayan dan breakwater.

“Dulu sudah dirancang anggaran pembangunan pelabuhan nelayan dan breakwater dari pemerintah pusat sebesar Rp 80 Miliar,” ujarnya.

Hanya saja, sambung Gusnan, oleh Bupati Bengkulu Selatan non Aktif, Dirwan Mahmud SH rencana pembangunan pelabuhan nelayan dipindahkan ke pantai mengkudum, Pino Raya. Akan tetapi rencana ini ditolak pemerintah pusat. Sebab lokasi tersebut tidak cocok. Akhirnya di pantai Mengkudum direncanakan akan dibanguan pelabuhan Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP).

Rencana ini disetujui Dinas Perhubungan Provinsi sebagai pelabuhan ASDP Bengkulu ke Pulau Enggano. “Kalau oleh Pak Bupati sebelumnya rencana tersebut tidak dipindahkan ke Mengkudum, bisa jadi sudah dilaksanakan pembangunannya di Pantai Pasar Bawah,” imbuhnya.

Oleh karena itu, dengan kejadian yang menimpah perahu almarhum Nasran Cs, Gusnan mengaku dirinya akan mengajak perwakilan Nelayan Pantai Pasar Bawah untuk mendatangi pemerintah pusat. Sehingga rencana pembangunan pelabuhan nelayan dan breakwater di Pantai Pasar Bawah dapat segera direalisasikan.“ Dalam waktu dekat ini saya akan mengajak perwakilan nelayan untuk ke pemerintah pusat, mempertanyakan kembali rencana pembangunan pelabuhan nelayan dan breakwater di pantai pasar bawah, agar dapat segera direalisasikan,” demikian Gusnan.

Sebelumnya, Sabtu (28/7) sekitar pukul 00.30 WIB, perahu milik Nasran (40), warga gang Benteng, jalan Letnan Jahidin, Kota Manna, bersama dua nelayan lainnya,Een (35), warga Desa Padang Kedondong, Kota Manna dan Budi (30) warga jalan Letnan Jahidin, Pasar Manna dihantam ombak pantai pasar bawah. Sebab sekitar pukul 05.30 WIB, korban bersama dua rekannya menggunakan satu perahu melaut hendak mencari ikan melewati pintu masuk muara Sungai Air Manna di ujung Pasar Bawah.

saat itu cuaca masih agak normal. Namun ombak laut masih besar. Hanya saja saat baru melewati pintu masuk muara dan belum jauh meninggalkan muara menuju ke tengah laut. Diperkirakan perjalanan baru sejauh 1 km, tiba-tiba mesin perahu mereka mati, sehingga perahu terhenti. Disaat ke-3 nelayan tersebut sedang berusaha menghidupkan mesin, tiba-tiba datang ombak besar, ke-3 nelayan ini kaget dan tidak mampu mengelakannya lagi.

Ombak tersebut menghantam perahu mereka. Akibatnya perahu terhempas dan terbalik. Beruntung bagi Een dan Budi, saat perahu terbalik akibat diterjang ombak, keduanya tetap berada di sisi perahu hingga keduanya tetap berpegangan oada sisi perahu. Lalu keduanya berhasil disematkan nelayan lainnya.

Sedangkan korban, usai perahu dihantam ombak, dirinya langsung terlempar ke tengah laut. Bahkan warga agak kesulitan menemukan tubuh korban. Namun setelah nelayan lainya dan dibantu warga melakukan pencairan secara beramai-ramai, akhirnya jasad korban berhasil ditemukan tidak jauh dari lokasi kejadian. (369)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: