Tanam 2 Kali Setahun Gagal

Tanam 2 Kali Setahun Gagal

LEBONG, Bengkulu Ekspress - Walau sudah berusaha dengan berbagai upaya, hingga saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong melalui Dinas Pertanian dan Perikanan (Dispertan) belum berhasil mengajak seluruh petani Lebong untuk melaksanakan tanam padi 2 kali dalam 1 tahun. Untuk itulah, peran serta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu sangat diharapkan untuk kembali mewujudkan Lebong sebagai lumbung padi dan perikanan.

Bupati Lebong, H Rosjonsyah SIp MSi melalui Sekretaris Daerah (Sekda), H Mirwan Effendi SE MSi mengatakan, bahwa masalah masih gagalnya tanam dua kali dalam 1 tahun memang masih sangat krusial dan ini persoalan yang panjang terus dilakukan Pemkab. Akan tetapi belum juga bisa terlaksana dan terkabul.

\"Yaitu peningkatan produksi padi dimana hingga saat ini masih melakukan 1 kali tanam dan panen dalam 1 tahun,\" jelasnya, kemarin (05/06).

Memang ada beberapa kecamatan sudah melaksanakan tanam dan panen 2 kali dalam 1 tahun. Namun sebagian besar masih melaksanakan tanam 1 kali dalam 1 tahun mulai Lebong Sakti, Lebong Utara hingga Kecamatan Uram Jaya. Dimana selama ini dinas terkait telah berupaya sebisa mungkin turun langsung ke masyarakat mengajak masyarakat petani agar bisa bersamaan melaksanakan masa tanam padi ke dua, akan tetapi hingga saat ini belum juga bisa terlaksana.

\"Untuk itu kami sangat berharap adanya bantuan Pemprov Bengkulu sehingga bisa kembali mewujudkan Lebong menjadi daerah Lumbung Padi,\" harapnya.

Menyikapi permintaan Pemkab Lebong untuk kembali menjadikan Kabupaten Lebong menjadi Kabupaten lumbung padi, Plt Gubernur Bengkulu Dr H Rohidin Mersyah MMA mengatakan, bahwa fungsi dari Pemprov sendiri sebagai perpanjangan tangan dari Pemerintah Pusat kepada pemerintah daerah. Baik jika adanya bantuan bibit yang bisa disediakan bersama, mekanisme dan alat-alat pertanian. \"Jika nantinya memang ada suport dari pemprov maka akan dialokasikan baik sarana dan prasarana bagi para petani,\" sampainya.

Selain itu, Pemrov dan Pemkab juga bisa secara bersama-sama melaksanakan berbagai kegiatan seperti penyuluhan dengan memperlihatkan daerah-daerah yang telah berhasil melaksankan masa tanam dan panen padi 2 kali dalam 1 tahun. Akan tetapi merubah kebiasaan masyarakat memang paling susah.\"Bahkan pada zaman orde baru dulu sampai menurunkan tentara untuk mensukseskan tanam 2 kali dalam 1 tahun ke beberapa daerah-daerah,\" tuturnya.

Akan tetapi pemaksaaan untuk melakukan tanam 2 kali dalam 1 tahun untuk saat ini tidak bisa dilakukan, namun yang paling penting Pemerintah bisa menjelaskan manfaatnya, turun ketengah-tengah masyarakat dengan menyampaikan keunggulan dan kelebihannya. \"Sehingga masyarakat mau melaksanakan tanam dan panen dua kali,\" ucapnya.

Selain itu, belum berhasilnya pelaksanaan tanam dan panen dua kali dalam 1 tahun, juga perlu dilihat dari beberapa hal. Seperti kemunginan saluruan irigasi belum siap dan alat pertanian belum siap. Namun jika nanti peralatan dan penyuluhan sudah diberikan atau disampaikan kepada masyarakat, ajak ketempat petani yang telah berhasil melakukan tanam dan panen dua kali dalam 1 tahun maka akan menumbuhkan keinginan petani untuk melaksanakannya.

\"Masyarakat kita ini selama ini baru mau ikut jika belum melihat sekaligus, sehingga seperti inilah pola-pola yang harus kita berikan kepada masyarakat,\" sampainya.(614)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: