Perusahaan yang berkantor pusat di Paris, Prancis yang bergerak di bidang minyak dan gas akan melakukan eksplorasi minyak di kawasan laut.
Manajer Distrik PT Total E&P Indonesia Mentawai B.V Avep Disasmita mengatakan dalam pemaparan dihadapan Gubernur Bengkulu, jika Total Group tersebut akan membiayai kegiatannya sendiri, dengan investasi yang ditanggung 100 persen oleh perusahaan yang telah masuk ke Indonesia sejak tahun 1968. \"Kami akan melakukan investasi sebesar Rp 400 miliar selama melakukan eksplorasi,\" katanya.
Menurutnya, lokasi kerja blok Bengkulu 1-Mentawai berada di laut lepas Kabupaten Bengkulu Utara dan Mukomuko dengan luas eksplorasi mencapai 8.034 kilometer persegi dengan kedalaman air 400 hingga 1.000 meter. Sedangkan jarak terdekat dengan daratan sekitar 4 mil laut dari garis pantai. \"Kami sudah melakukan kerjasama ini di berbagai daerah dan negara.
\"Rencana lokasi operasi pengeboran dan seismik berjarak 75 kilometer dari daratan dengan kedalaman laut sekitar 930 meter. Kami menggunakan alat yang modern, yang tidak perlu diragukan lagi,\" ujarnya.
Ia menjelaskan. Total E&P Indonesia Mentawai B.V didirikan pada tahun 2012 dalam rangka pelaksanaan kontrak kerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk mengembangkan Blok Bengkulu 1 Mentawai. PT Total Group menandatangani kontrak bagi hasil dengan Kementerian ESDM pada Oktober 2012 di Bali.
Pihaknya akan melibatkan berbagai instansi, seperti universitas, labrotarorium, pemerintah provinsi dan kabupaten, serta dukungan pihak terkait lainnya. \"Kami akan bekerja secara benar, sesuai dengan undang-undang, sebab itu kami membutuhkan dukungan dari Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk membantu,\" jelasnya.
Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah mengatakan menyambut baik rencana investasi tersebut. Namun, ia meminta adanya sosialisasi ke masyarakat, sehingga tidak ada gangguan di kemudian hari. \"Terutama dengan nelayan, jangan sampai tidak dikomunikasikan, sehingga menimbulkan persepsi negatif dan persoalan di kemudian hari,\" katanya.
Ia mengatakan, Pemerintah Provinsi Bengkulu siap membantu dalam proses eksplorasi yang dilakukan oleh PT E&P Indonesia. \"Mudah-mudahan investasi ini jadi dilaksanakan,\" katanya.
Asisten II Pemprov Ir M Nasyah MT MM mengatakan pihaknya akan segera membentuk tim pilot proyek terpadu. Dengan harapan rencana pembukaan kilang Migas di lepas pantai Bengkulu bisa terwujud. \"Kita akan membantu membentuk tim untuk mempercepat jalannya investasi ini,\" jelasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu Ir. Bismalinda mengatakan perairan laut Bengkulu yang diduga ada potensi Migas tidak akan berpengaruh dengan aktivitas nelayan tradisional karena jangkauan tangkapan nelayan tradisionial kurang dari 4 mil. Sedangkan jarak lebih dari 40 mil.
\"Jika memang sudah dilakukan penandatangan kerjasama dengan Pemprov Bengkulu maka pihaknya akan menyampaikan informasi tersebut ke Dirjen Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan,\" katanya.
Staf khusus Kemeterian bidang Migas Prof Dr.Ahmad Syakroza mengatakan berdasarkan Inpres nomor 2 tahun 2012 tentang pengembangan investasi industri ada 20 instansi yang diperintahkan untuk membantu memudahkan pengurusan investasi. \"Berdasarkan Inpres tersebut pemerintah daerah harus membantu pengembangan investasi di daerah,\" jelasnya.
Ditambahkannya ada 2 keuntungan bagi pemerintah daerah pertama apabila telah dilakukan eksplorasi maka keuntungan bagi daerah apabila berhasil maka akan dibayar oleh pemerintah dan apabila gagal maka menjadi risiko investor tapi bila untung maka daerah akan dapat keuntungan sebesar 15 persen sebagai daerah penghasil.
\"Bisa kita bayangkan kalau hasil dari investasi tersebutk euntunagnnya mencapai ratusan trilyun maka 15 persennya untuk daerah dan bisa meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat,\" katanya. (100)