Bantuan sosial berupa beras tersebut pun telah diserahkan Perum Bulog Divre Bengkulu kepada Pemerintah Kota Bengkulu melalui Dinas Sosial Kota Bengkulu dengan total 643 kantong beras dengan jumlah keseluruhan mencapai 3 ton lebih.
Kepala Bulog Divre Bengkulu Dedi Sabetra mengatakan, bantuan beras ini bukan berasal dari CSR Perum Bulog, melainkan dari bantuan sosial karyawan Bulog dan anak perusahaannya. Karena menurutnya jika menunggu dana CSR maka akan memakan waktu berbulan-bulan. Sehingga ia memilih mengambil langkah cepat dengan cara mengumpulkan bantuan dari para karyawannya sendiri.
\"Ini bantuan dari dana pribadi karyawan Bulog dan anak perusahaan Bulog, kalau mau nunggu CSR saya rasa terlalu lama dan akan memakan waktu berbulan-bulan,\" terang Dedi Sabetra.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Bengkulu Syahrul Tamzie mengatakan, Dinas Sosial hanya bertugas menerima bantuan ini dari Bulog. Sementara untuk mekanisme penyaluran itu akan diserahkan ke Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Bengkulu, yang memang memiliki data lengkap mengenai jumlah nelayan trawl yang akan menerima bantuan tersebut.
Namun, bantuan ini hanya akan mengamankan kebutuhan para nelayan trawl untuk beberapa waktu saja, dan dipastikan solusi ini tidak akan bertahan lama, mengingat para nelayan trawl akan terus meminta bantuan hingga alat tangkap baru dari Kementerian KKP tiba di Bengkulu. (ibe)