Kerusakan jalan ini juga berimbas terhadap tingginya biaya angkut hasil pertanian warga. Hal ini diungkapkan Kades Danau Liang Tomas Agustin kepada wartawan kemarin. \"Kerusakan jalan Danau Liang sudah terjadi sejak tahun 2010 yang lalu. Kerusakan terparah terjadi sepanjang 2,5 km dari arah Desa Semelako Atas ke Danau Liang. Saat ini kondisinya tidak bisa dilalui oleh mobil. Jikapun bisa dilewati hanya menggunakan sepeda motor dengan ban dirantai,\" kata Tomas.
Ditambahkan Tomas, akibat jalan desa tersebut mengalami kerusakan maka untuk mengangkut hasil pertanian warga harus mengeluarkan biaya yang cukup besar. Untuk mengakut 1 karung kopi, minimal harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 10 ribu dari Danau Liang ke Desa Semelako Atas. Biaya angkut ini belum termasuk upah angkut dari kebun ke jalan desa sebesar Rp 15 ribu per karung.
\"Dalam kondisi normal warga yang mengangkut hasil pertaniannya paling tinggi Rp 5 ribu per karung. Paling tinggi 15 per karung. Dengan tingginya biaya angkut ini tentunya mengurani penghasilan petani,\" lanjut Tomas.
Selain itu, di wilayah Desa Danau Liang sumber penghasilan warga lebih banyak dari pertanian. Luas sawah yang ada didesa tersebut sekitar 51 Ha dan perkebunan seluas 1000 ha denga jenis tanaman utama berupa kopi, karet dan tanaman perkebunan lainnya. \"Kita berharap pemerintah kabupaten dapat membantu perbaikan jalan ke desa kami.
Ditahun 2012 lalu Pemda Lebong sempat menganggarkan dana untuk pembangunan jalan sepanjang 800 meter dari Desa Semelako Atas ke arah Danau Liang, namun faktanya hingga berakhir tahun 2012 perbaikan jalan tersebut tidak terlaksana. Kami tidak tahu kenapa perbaikan jalan tersebut tidak dilakukan, harapan kita agar tahun ini dapat dilakukan, jika ada perbaikan jalan sepanjang 800 meter tersebut, maka mobil sudah bisa masuk ke desa,\" pungkas Tomas.(777)