Namun sayangnya bangunan yang pada awal pembangunannya dikelola oleh Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Bengkulu ini, sejak selesai dibangun pada tahun 2007 lalu sampai sekarang tidak pernah difungsikan. Hal tersebut diungkapkan oleh penjaga terminal agribisnis tersebut yang minta namanya tidak ditulis di koran.
Dijelaskan penjaga yang berusia 70 tahunan itu, bangunan tersebut pada awalnya, berlum berfungsi tetap ia bersihkan karena memang ia masih menerima bayaran sebagai penjaga tempat tersebut. Namun 4 tahun terakhir bangunan tersebut tidak pernah ia bersihkan lagi, setelah pengelolaan aset tersebut diserahkan kepada BUMD milik Pemkot, PD Ratu Agung Niaga (RAN). Dan sampai saat ini penjaga bangunan terminal agribisnis itu tidak mendapatkan gaji lagi.
\"Dulu lancar gajinya dari Dinas Pertanian, makanya masih saya bersihkan, tapi sejak 4 tahun terakhir, jangankan dibayarkan gaji, peralatan untuk membersihkannya juga tidak ada sama sekali,\" jelasnya.
Ditambahkan warga RT 2 RW 04 Kelurahan Sukarami, Kecamatan Selebar itu, bahwa sebenarnya masyarakat setempat telah berulang kali melaporkan kondisi bangunan yang sudah mulai rusak itu kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu. Namun memang tidak pernah ditanggapi oleh Pemkot.
\"Kami disini telah bosan melaporkan kondisi bangunan ini kepada Walikota, hasilnya juga masih seperti inilah,\" ucapnya. Pria asal Bengkulu Selatan ini juga menyampaikan, bahwa selama ini terminal agribisnis tersebut sudah berkali-kali dikunjungi oleh pihak Pemkot. Namun hal itu masih sekadar meninjau saja, tanpa ada tindak lanjutnya. \"Dulu Pak Kanedi ramai-ramai datang kesini. Tapi memang sebatas meninjau saja, setelah itu bangunan ini masih juga dibiarkan seperti ini,\" ujarnya kepada wartawan BE kemarin (27/1). (cw4)