“Kami selaku warga cukup terganggu dengan pengerjaan proyek pelebaran jalan ini, karena kami setiap hari mendapatkan debu yang cukup menganggu aktivitas kami,” keluh Yatilan (43), warga Desa Cahaya Batin kepada Bengkulu Ekspress, kemarin (21/8).
Dikatakannya, selain bedampak pada munculnya kabut debu dari pelebaran jalan itu, juga pecahan batu juga bisa mengakibatkan terjadinya kecelakaan. Warga sekitar berharap kepada pelaksana proyek pelebaran jalan tersebut, agar memperhatikan faktor lingkungan. Sebab setiap hari, halaman rumah warga tertutup debu akibat hilir mudiknya kendaraan. Menurut warga, selama ini pelaksana proyek dinilai kurang mengetahui efek debu yang ditimbulkan dari pelebaran jalan tersebut. Seharunya dilakukan penyiraman di badan jalan yang bakal diperbaiki.
“Kalau ini dibiarkan dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi pengguna jalan dan masyarakat sekitar. Makanya kami minta kepada pekerja proyek itu bisa melakukan penyiraman agar debunya tidak terbang,” harapnya.
Hal yang sama juga ungkapkan Hamka (38) warga setempat. Dirinya mengaku sangat mengharapkan tindak lanjut keluhan warga ini. Menurutnya, lebih baik penyiraman dilakukan setiap saat, sehingga debu tidak berterbangan atau jalan itu segera diaspal.
“Bila sedang arus padat, debu tebal sangat mengganggu pernapasan, iritasi mata. Ini jadi rawan kecelakaan, bila kita tidak hati-hati. Makanya kami minta rekanan segera mengatasi masalah ini,” tandasnya. (618)