ULU MANNA, Bengkulu Ekspress – Proyek pembangunan penahan tebing di Desa Air Tenam, Ulu Manna, Bengkulu Selatan sebagian sudah rusak. Padahal baru satu bulan selesai dibangun.
“Sepengetahuan saya, bulan puasa kemarin selesai dibangun, kok saat ini sudah rusak,” kata Arif (34), salah satu warga yang melintas di jalan tersebut, Selasa (25/7). Menurut Arif, jalan tersebut merupakan jalan lintas nasional penghubung Provinsi Bengkulu dengan Provinsi Sumatera Selatan, tepatnya menghubungkan Bengkulu Selatan – Tanjung Sakti Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. Arif mengaku khawatir tanah di atas tebing akan longsor dan kembali menimbun badan jalan, jika penahan tebing itu sudah ambruk sebelum waktunya.
Selain itu juga, sambungnya, sisa material bekas proyek tersebut diletakan berserakan di jembatan kanan jalan. Akibatnya jalan tersebut tidak bisa difungsikan. Beruntung didekatnya ada jembatan lain, sehingga kendaraan bisa melintasi jembatan tersebut.
“Silakan dicek, kondisinya sangat memprihatinkan dan sisa material berserakan di tengah jembatan mengganggu arus lalu lintas,” terangnya. Ketua Komisi 3 DPRD Bengkulu Selatan, Isurman SH mengaku ikut prihatin dengan kondisi penahan tebing tersebut. Isurman menilai, penahan tebing yang sudah ambruk padahal baru dibangun satu bulan lalu, diduga kuat pembangunan proyek asal-asalan.
“Kalau sudah rusak padahal baru dibangun satu bulan lalu, saya menduga proyek itu asal-asalan,” ujarnya. Isurman mengatakan, proyek yang diperkirakan menghabiskan dana ratusan juta akan mungkin lebih menjadi sia-sia. Oleh karena itu, dirinya berharap Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi dapat turun mengeceknya dan memerintahkan pihak kontraktor memperbaikinya kembali. Sebab, jika dibiarkan, ia khawatir, tanah diatas jalan akan longsor karena jalanan di kawasan Ulu Manna rawan longsor ketika musim penghujan.
“Saya harap Dinas PU Provinsi sebagai penanggung jawab pemeliharaan jalan nasional dapat turun ke lapangan dan memerintahkan pihak kontraktor segera memperbaikinya serta memindahkan material di jembatan agar tidak mengganggu pengendara melintas,” terang politisi Hanura Bengkulu Selatan ini. (369)