2018 Bebas Kaki Gajah

Kamis 20-07-2017,15:56 WIB
Reporter : redaksi
Editor : redaksi

BINTUHAN, Bengkulu Ekspress - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kaur melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaur menargetkan tahun 2018 mendatang, Kaur tereleminasi atau bebas dari penyakit kaki gajah. Salah satu upayanya, yakni dengan melakukan Pemberian Obat Massal Pencegahan (POMP) selama lima tahun secara serentak.

“Upaya kami agar Kaur bisa bebas filariasis atau penyakit kaki gajah ini, yaitu terus berupaya agar hingga tahun 2018 nanti semua penduduk Kaur sudah mendapat obat pencegahnya,” kata Kepala Dinkes Kaur Drs M Thabri melalui Kabid Pencegahan Penuluran Penyikit, Sahrial S Km, saat membuka rakor dan monitoring evaluasi pemberian obat pencegahan masal filariasis di aula Kemenag Kaur, kemarin (19/7).

Dikatakannya, selama lima tahun berturut-turut pencanangan bulan eliminasi kaki gajah terus dilaksanakan. Namun hingga tahun 2017 ini pencapaiannya bisa 80 persen dari jumlah sasaran atau 60 persen dari jumlah penduduk. Sedangkan tahun-tahun sebelumnya masih jauh di bawah persentase tersebut.

“Untuk tahun ini ditargetkan jumlah sasaran harus melebihi 80 persen, dan jumlah penduduk yang mendapat obat pencegah kaki gajah harus melebihi angka 60 persen juga,” terangnya. Dikatakan Sahrial, melalui kegiatan ini, ia meminta kepada para camat dan para kepala, Kepala Puskemas dan Kepala Desa berpartisipasi dalam menyukseskan POPM ini dengan mengajak masyarakat untuk mengkonsumsi obat pencegahan itu, meski belum ditemukan filariasis kronis di wilayah Kaur ini.

“Saya berharap jangan hanya kita saja yang mengkonsumsi obat pencegahan kaki gajah ini, tetapi seluruh masyarakat di desa-desa se kabupaten Kaur harus ikut mengkonsumsinya. Maka, peran semua pihak harus digalakkan agar mereka mau minum,” ajaknya.

Sementara itu, Ica Fitriani S KM selaku narasumber dari Dinkes Provinsi Bengkulu, mengatakan, saat ini sebagian orang mungkin menganggap penyakit kaki gajah sebagai penyakit zaman dulu bahkan saat ini masyarakat masih yakin dan mengandalkan obat dusun, yang sudah punah. Namun kenyataanya tidak demikian, kaki gajah merupakan penyakit menahun yang disebabkan cacing microfilaria. Cacing ini menyerupai benang dan hidup dalam tubuh manusia, hal ini yang harus diwaspadai.

“Makanya, melalui rapat koordinasi, baik lintas Dinkes maupun umum,mampu membangun semangat dalam upaya pengoptimalan POPM filariasis sekaligus mengevaluasi kendala yang ditemukan, ini agar Bengkulu ini bebas dari penyakit kaki gaja,” jelasnya. (618)

Tags :
Kategori :

Terkait