Suasana Hari Pertama Masuk Sekolah Siswi Menangis, hingga Angkut Meubeler

Selasa 18-07-2017,10:00 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

Hari pertama sekolah belum berjalan sempurna, aktifitas kegiatan belajar mengajar di kelas pun belum kondusif. Lalu apa saja aktifitas di sekolah berikut laporanya

== Endang Suprihatin, KOTA BENGKULU ===

PAGI itu pukul 07.15 wib, halaman sekolah penuh dengan walimurid baru dengan membawa anaknya dengan seragam lengkap merah putih, topi serta menenteng tas.

Terlihat salah satu walimurid bigung, harus berjuang ekstra untuk membujuk serta menenagkan anaknya yang tiba-tiba menangis dan tidak mau sekolah. Isak tangis anaknya tak terbendung, \"Ini dia nggak mau masuk kelas, ngajak pulang terus, \" cerita ibu berhijab itu.

Padahal sehari sebelum sekolah, ia sangat bersemangat untuk masuk sekolah. Persiapan seperti tas baru, tempat minum baru yang disenangi sudah dibelikan. Namun setelah tiba di sekolah barunya, kaget anaknya teriak dan bilang tidak mau sekolah.

Namun dengan pendekatan dari guru, dan didampingi akhirnya dengan waktu kurang lebih satu jam, anaknya baru mau masuk dan belajar dengan teman-teman sekelasnya.

Sementara itu di SDN 65 Seluma para siswa baru tidak diberi materi pelajaran, namun hanya pengambilan undian penentuan kelas, perkenalan teman satu kelasnya.

Seorang guru masuk kedalam kelas, dan memanggil (absen-red) satu persatu nama siswa baru. \"Hari ini belum belajar, besok tetap masuk sekolah ya,\" ungkap ibu Fatmawati.

Sementara itu, aktifitas kegiatan sekolah untuk siswa/siswi kelas II hingga kelas VI hanya membersihkan ruang kelas, halaman sekolah. Terlihat para guru pun ikut bersama-sama dalam membersihkan ruang kelas.

Sejumlah siswa/siswi bekerjasama bahu membahu mengangkut sejumlah moubeler seperti meja dan kursi, karena jumlah moubeler di kelas yang barunya belum cukup, dengan dikomandoi guru kelasnya.

Salah satu wali murid SDN 05 Kota Bengkulu, Rike dirinya sengaja mengantarkan anaknya di hari pertama sekolah karena ingin melihat perkembangan anaknya, bahkan ia akan mendampingi anaknya hingga satu pekan kedepan.

Hal yang sama dikatakan wali murid SDN 65 Seluma, Narti menuturkan mengantar anak sekolah seakan menjadi kewajiban dirinya. Selain baru pertama kalinya mengenal lingkungan sekolah, sekaligus mengantar anak ke sekolah sebagai bentuk rasa sayang dan perhatian orang tua kepada anaknya.

\"Ini kan anak saya pertama, dan kali pertama kami antarkan ke sekolah baru, jadi saya mau tahu bagaimana kesan pertama dia di sekolah, \" katanya.

Ia sendiri tidak tahu jika mengantar anak dihari pertama sebagai salah satu bentuk kampanye pemerintah untuk wali murid agar mengenal lingkungan sekolah juga. \"Saya ngak tahu ada imbauan Mendikbud soal hari pertama masuk sekolah, tapi ini harus didukung, \" jelasnya.

Tidak hanya pada siswa baru yang masuk sekolah, sudah menjadi tradisi setiap pergantian tahun ajaran baru, tidak hanya siswa, sejumlah orangtuapun ikut berangkat lebih awal untuk mencarikan tempat duduk anaknya di urutan terdepan di kelas.

Sejumlah siswa/siswi pun sudah menempati bangku pada bagian depan. Dipercaya sebagian murid, dengan duduk di bagian bangku depan kelas, anak akan fokus dalam belajar serta menjadi pintar.

Hari pertama sekolah, umumnya belum melaksanakan kegiatan belajar mengajar seperti biasanya. Sekolah memanfaatkan waktu itu untuk kebersihan serta melaksanakan masa perkenalan lingkungan sekolah pada siswa baru.

Pengawas SMK Dinas Dikbud Provinsi Bengkulu, Nurlaili menuturkan dari tiga sekolah jenjang SMK dihari pertama sekolah belum melaksanakan Kegiatan belajar Mengajar. Mereka masih ada yang belum selesai melakukan MPLS, dan sebagian lagi memanfaatkan dengan kebersihan kelas setelah satu bulan ditinggalkan.

Dihari pertama sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bengkulu melakukan Inpeksi mendadak (Sidak) ke sejumlah Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

\"Hari ini seluruh pengawas turun ke sekolah, mengambil data guru dan memantau pelaksanaan kegiatan di sekolah, \" ungkap Sekretaris Dinas Dikbud, Firman Jonaidi SPd.

Belum diketahui jumlah guru yang tidak masuk atau tanpa keterangan, dipastikan guru yang memperpanjang masa libur dan tanpa adanya keterangan, maka dikenakan sanksi.

Masih menurut Firman Jonaidi sementara dihari pertama sekolah, kegiatan belajar mengajar belum sempurna, mereka masih melaksanakan masa perkenalan lingkungan dan kebersihan. (**)

 
Tags :
Kategori :

Terkait