KETAHUN, Bengkulu Ekspress - Hujan deras yang mengguyur di sebagian wilayah Kabupaten Bengkulu Utara (BU) beberapa hari belakangan ini, membawa bencana. Pasalnya, sebanyak 50 rumah warga yang berada di Desa Giri Kencana Perumnas Pasar D1 Ketahun terendam air. Tak hanya itu, 3 unit mobil dan beberapa sepeda motor serta berbagai perabotan rumah tak dapat diselematkan. Beruntung peristiwa yang terjadi saat waktu buka puasa sekitar pukul 18.30 WIB, hari Sabtu (17/6) tak menimbulkan korban jiwa. Namun kerugian ditafsir mencapai ratusan juta rupiah.
\"Memang sorenya hujan deras selama 2 jam. Kemudian air seketika naik menggenangi rumah warga yang berada di Perumnas D1 Ketahun,\" ujar Camat Ketahun Abdul Hadi SPt, kemarin (17/6). Camat menyampaikan, banjir yang terjadi merupakan peristiwa terbesar di Perumnas D1 Ketahun dalam tahun ini. Disamping itu, keberadaan Perumnas berada di dataran lebih rendah dibadingkan rumah lainnya. Akibatnya seluruh saluran irigasi mengarah ke perumahan tersebut. Sehingga irigasi yang terlalu kecil tak dapat menampung besarnya debit air yang mengalir. \"Perbaikan siring akan dilakukan tahun ini. Kita harapkan Pemda Bengkulu Utara dapat segera melakukan lelang. Sehingga perbaikan dapat segera dikerjakan,\" ungkapnya.
Atas peristiwa itu, Camat menyampaikan sebanyak 50 rumah, 3 mobil serta beberapa kendaraan roda dua dan perabotan rumah tak dapat diselematkan. Karena kedatangan banjir secara tiba-tiba saat warga tengah berbuka puasa dan hendak menunaikan shalat magrib. \"Ini merupakan banjir terparah tahun ini. kita sudah koordinasi ke Dinas Sosial, PU dan PMD. Semoga ini dapat segera mendapatkan perhatian dan warga yang terkena musibah dapat sabar menghadapi cobaan,\" terangnya.
Terpisah Kepala Dinas Sosial BU Juhirjo SH menyebutkan akan segera turun ke lokasi untuk meninjau musibah banjir yang terjadi. Kemudian pihaknya juga akan memberikan bantuan kepada warga. Untuk laporan awal dari pihak camat sudah didapatkan. \"Kalau tidak Selasa atau hari Rabu kita akan ke lokasi. Ini akan kita laporkan dulu kepada pak Bupati. Dan kita juga mencari bantuan tambahan untuk diberikan kepada warga yang terkena musibah,\" tuturnya.
Ia turut membenarkan persoalan banjir memang sudah sejak lama terjadi. Kendalanya irigasi dibagian akhir terlalu kecil, sehingga tidak dapat menampung besarnya debit air hujan. \"Rumah itu memang berada dibagian rendah. Walau irigasi sudah ada, tapi perlu pelebaran. Dan tahun ini dikerjakan,\" pungkasnya.(816)